Menurut Subhan, setelah melakukan beberapa kali pertemuan dengan Masyariq dan Naqabah (institusi transportasi Saudi) yang juga dihadiri pihak Kementerian Haji dan Umrah, serta beberapa kali proses simulasi dan ujicoba, disepakati bahwa pergerakan jemaah dari Arafah, baik dalam skema normal atau murur, akan dilakukan secara bersamaan. Keberangkatan jemaah dari Arafah, baik skema normal maupun murur akan berlangsung sejak 19.00 waktu Arab Saudi. Petugas akan mengatur pergerakan jemaah menuju pintu pemberangkatan jemaah di setiap Maktab.
“Setiap maktab memiliki dua halte keberangkatan. Satu pintu untuk pemberangkatan jemaah dari Arafah dalam skema normal, satu pintu lainnya untuk skema murur. Untuk memudahan jemaah, dua pintu ini akan diberi tanda oleh Masyariq,” tegas Subhan.
“Kita harapkan proses pemberangkatan jemaah dari Arafah dengan skema murur selesai pada 22.00 waktu Arab Saudi,” lanjutnya.
Berikut skema pergerakan jemaah dari Arafah:
1. Jemaah akan mulai memasuki halte pintu pemberangkatan di Arafah pada pukul 18.00 WAS.
2. Jemaah pada trip pertama, akan mulai memasuki bus pada 18.30 WAS
3. Bus akan bergerak meninggalkan Arafah saat matahari terbenam. “Jemaah pada trip pertama sengaja dinaikkan ke bus lebih awal agar pada saat matahari terbenam, bus sudah bisa bergerak dari Arafah,”ujar Subhan
4. Jemaah murur akan melintas di Muzdalifah, lalu menuju ke Mina. Petugas haji akan berangkat lebih awal dari Arafah menuju Mina, sekitar jam 13.30 WAS. Mereka akan bersiap menyambut kedatangan jemah.
5. Jemaah dengan kursi roda akan masuk dalam skema pergerakan dari Arafah dengan skema murur.