Aulanews Politik Kemajuan Politik Jangan Patah di Tengah Jalan

Kemajuan Politik Jangan Patah di Tengah Jalan

Aulanews.id – Ketua Umum Pengurus Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf menyebut kepentingan NU terhadap politik di Indonesia adalah keselamatan bangsa dan negara. Pria yang biasa disapa Gis Yahya itu juga mengatakan jika apa yang dipikirkan NU, harus berdasar pada pertimbangan keselamatan bangsa. “NU menjadikan tanggung jawab atas kesentosaan negara ini sebagai salah satu tanggung jawab utama. Karena NU merasa mendirikan bangsa dan negara ini,” kata Yahya di kantor PBNU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2023).

Yahya bercerita, para ulama NU sudah mengesahkan keberadaan Indonesia sebagai negara nasional. Para ulama mengesahkan itu secara syariat. Sebab itu, segala sesuatu yang berlangsung dalam rangka politik di Indonesia harus berjalan baik.

Baca Juga:  Polisi Siapkan Pemanggilan ke Indra Kenz Terkait Kasus Binomo

Jika terdapat kekurangan dalam perjalanan politik bangsa, Yahya mengingatkan, hal itu tidak boleh membuat sistem politik menjadi gagal. Pencapaian kemajuan politik bangsa yang dicapai para stakeholder, aktor politik, lembaga politik, menurut dia, jangan patah di tengah jalan. “Jangan sampai diaborsi di jalan. Jangan mundur ke belakang,” tegas Gus Yahya.

Menurutnya, alur menuju kemajuan ini harus diteruskan. Harus ada jaminan bahwa alur menuju kemajuan terus berjalan tanpa terputus di tengah jalan. “Apalagi mundur ke belakang. Ini menjadi ukuran keselamatan bangsa,” tukasnya.

Atas pemikiran itu, pemilihan umum adalah titik tolak paling mendasar. Gus Yahya menjelaskan konstruksi politik dari waktu ke waktu di bangun di atas pemilu. “Kepercayaan rakyat kepada sistem politik tergantung pada anutan warga negara terhadap sistem pemilu,” tutur dia.

Baca Juga:  Pemilu 2024 Diundur, Apakah Ada Kaitan Dengan Wacana Amandemen Jabatan Presiden?

Yahya menambahkan, sudah cukup lama sistem politik dibentuk, baik di institusi penyelenggara pesta demokrasi itu. “Nah, selanjutnya saya kira kita harus bekerja supaya rakyat berprasangka baik terhadap sistem pemilu kita. Supaya rakyat percaya kepada sistem pemerintah,” kata dia.

“Maka dibutuhkan sosialisasi supaya rakyat memahami sistem pemilu kita seperti apa, hak-hak pemerintah ini bagaimana.” ungkapnya. (Mg 05/Vin)

Berita Terkait

Disabilitas PRBIJ berikan Hasil lukisan tangan Eri Cahyadi Bukti Lanjutkan Dukungan calon Walikota Surabaya 2024 – 2029

Ilmuwan Politik Menyampaikan Kekerasan Pasca Pemilu Mungkin Terjadi di AS

Terkini

Siaran Langsung

Sosial

Scroll to Top