Keluarga Pancasila Prabowo dan Pesan Damai Natal Bagi Rusia dan Suriah Oleh Moch Eksan

Jujur harus diakui, bahwa keluarga nikah beda agama bukan hanya keluarga besar Prabowo, banyak keluarga Indonesia pun sama. Menurut, Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), jumlah pasangan yang menikah beda agama di Indonesia sejak 2005 hingga 2022 adalah 1.425 pasangan.

Memang, jumlah keluarga nikah beda agama ini tak terlalu besar. Apalagi dibandingkan dengan jumlah keluarga Indonesia sebanyak 72 juta pasangan. Namun, keluarga semacam ini menonjol lantaran nikah beda agama masih termasuk persoalan kontrovesial di mata agama dan hukum perkawinan. Ditambah bila pasangannya berasal dari keluarga pesohor di Tanah Air.

Keluarga Soemitro-Dora, bapak Ibu Prabowo, sudah terjalin ikatan pernikahan sebelum UU No 1 Tahun 1974 diberlakukan. Seperti yang dijelaskan dalam buku Jejak Perlawanan Begawan Pejuang, Soemitro-Dora menikah pada 7 Januari 1946 di Jerman. Keluarga ini keluarga sukses di dunia pendidikan, ekonomi dan politik yang menjadi panutan keluarga Indonesia.

Oleh karena itu, keluarga Pancasila adalah keluarga yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila pertama Pancasila mengajari seluruh umat beragama di Indonesia untuk membangun trikerukunan umat beragama: Pertama, membangun kerukunan internal umat agama. Kedua, membangun kerukunan antar umat beragama. Dan ketiga, membangun kerukunan umat beragama dan pemerintah.

Para pendiri Republik Indonesia berhasil merumuskan hubungan agama dan negara secara ideal. Indonesia bukan negara agama yang teokratis bukan pula negara sekuler yang memisahkan agama dan negara, bukan pula negara sosialis yang antiagama.

Tetapi, Indonesia adalah negara yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dimana pemerintah punya tanggungjawab untuk meningkatkan iman dan takwa, pembangunan sarana dan prasarana ibadah, serta mewujudkan kerukunan umat beragama.

Disinilah, letak keunggulan Indonesia dibandingkan dengan negara Rusia dan Suriah dalam mengelola pluralisme agama sebagai modal perdamaian bangsa. Sehingga, Prabowo dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru, mengirim pesan perdamaian bagi dunia.

Bukan malah seperti Vladimir Putin dan Abu Muhammad Al-Julaini memprovokasi munculnya tindak kerusakan dan keonaran di muka bumi seperti perang Rusia-Ukraina dan transisi politik militer di Suriah.

PESAN DAMAI NATAL BAGI RUSIA DAN SURIAH
Natal adalah hari raya umat Nasrani yang terbesar di dunia. Peringatan ini membawa pesan damai bagi seluruh umat manusia. Ini mengingat misi kelahiran Nabi Isa AS sebagai juru selamat. Namun, bagi Rusia dan Suriah, duo negeri sosialis yang dilanda perang, malah memaknai natal dengan menghadirkan serangan bom dan perusakan pohon natal.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist