Kegelisahan dan Kebingungan saat Pemerintah Turki “Merebut” Rumah Para Korban Gempa

Pensiunan insinyur sipil itu sedang menabung uang untuk memperbaiki rumah dua lantai miliknya. Karena kepemilikannya kini dialihkan ke pemerintah, dia tidak bisa mulai bekerja. Rumah tersebut rencananya akan dibongkar.

Yapar, salah satu yang mengajukan gugatan, membantah bahwa bangunan tersebut tidak dapat diperbaiki lagi.

“Kami dapat membangun kembali rumah kami sendiri, dan kami tidak memerlukan satu sen pun dari negara.”

TUNAWISMA DI HATAY

Lebih dari setahun sejak gempa dahsyat yang menewaskan lebih dari 53.000 orang di Turki, ratusan ribu orang yang selamat masih tinggal di rumah sementara seperti kontainer dan tenda.

Sebagian besar pemilik yang terkena dampak tinggal bersama kenalan mereka atau tinggal di kontainer sementara sejak gempa meratakan atau merusak apartemen mereka dan belum diberitahu kapan gedung baru akan siap, kata warga dan pengacara.

Yang lain menjadi tunawisma karena pemberitahuan penyitaan. Hatice Altinoz mengatakan dia dan putranya yang sudah dewasa, Ahmet, harus pindah dari apartemen mereka yang rusak di Antakya, Hatay, karena bangunan tersebut berada di kawasan cadangan yang sebagian besar telah dibuka untuk rekonstruksi.

“Pihak berwenang tidak memberi kami kontainer untuk ditinggali karena bangunan kami tidak runtuh, jadi saya pindah ke rumah kontainer milik putri saya,” kata Altinoz.

Warga Antakya, Omer dan Dilay Dolar, mengatakan mereka mengetahui di media sosial bahwa lima properti mereka berada di area yang ditentukan, di mana hanya sedikit bangunan yang berdiri.

“Saya dan keluarga bekerja keras untuk memiliki aset ini,” kata Dilay Dolar, 57 tahun, seorang pengusaha. “Tetapi sekarang tidak jelas apa yang akan terjadi di masa depan.”

Kredit Gambar: AFP melalui Getty Images Presiden terpilih Donald Trump dengan cepat mengganti calon Jaksa Agung AS yang pertama, Matt Gaetz, di tengah pengawasan ketat atas tuduhan perdagangan seks dan...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist