“Verifikasi identitas secara digital dan teknologi manajemen risiko akan dapat mendukung bank, entitas tekfin, dan perusahaan multi-finance untuk bisa secara digital menerima nasabah dan pelaku UMKM baru, serta menilai risiko dan kelayakan kredit dari segmen-segmen tersebut, yang banyak diantaranya tidak mempunyai profil kredit lengkap,” paparnya.
“Bertambahnya jumlah UMKM baru serta tumbuhnya kelas menengah di Indonesia adalah indikasi bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk menerapkan solusi bisnis yang lebih sederhana dengan bantuan AI. Perbankan digital akan semakin gencar di masa depan karena meningkatnya preferensi publik untuk mengakses layanan perbankan melalui ponsel, serta adanya tuntutan sebuah sistem pembayaran digital yang praktis.
Namun, sistem pembayaran ini juga harus dilengkapi dengan langkah-langkah keamanan online yang lebih kokoh, dan hal tersebut dapat terwujud dengan memanfaatkan machine learning untuk menganalisis kelayakan kredit,” pungkas Ronald.(MG3/Vin)