Presiden AS Joe Biden, seorang Demokrat, juga menghadapi protes dan kemarahan publik atas dukungannya yang teguh terhadap Israel dan penolakannya untuk menahan bantuan luar negeri kepada pemerintah Israel sampai mematuhi norma-norma hak asasi manusia internasional.
Awal pekan ini, administrasi Biden menahan diri dari resolusi gencatan senjata Dewan Keamanan PBB bukannya menggunakan hak vetonya, langkah yang menyoroti frustrasi Biden terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kata para ahli.
Tetapi Washington terus menyediakan senjata dan dukungan publik kepada Israel, dan pejabat senior AS telah meremehkan pentingnya langkah Dewan Keamanan PBB.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan pada hari Rabu bahwa serangan Israel terhadap wilayah tersebut dalam 24 jam terakhir telah menewaskan setidaknya 76 warga Palestina, meningkatkan total menjadi setidaknya 32.490 warga Palestina yang tewas sejak Israel memulai serangannya setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.139 warga Israel.
Israel juga terus memblokir pengiriman bantuan kemanusiaan ke enklaf yang menghadapi kekurangan makanan, air bersih, dan pasokan lainnya.
Seorang ahli PBB memperingatkan pekan ini bahwa ada “alasan yang masuk akal” untuk percaya bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Pemerintah Israel menolak tuduhan itu.
Dalam latar belakang tersebut, persetujuan Biden atas penanganannya terhadap situasi di Timur Tengah berada pada 27 persen, menurut jajak pendapat Gallup lain yang dirilis pekan lalu.
Di antara Demokrat, persetujuan tersebut adalah 47 persen, dibandingkan dengan 16 persen dan 21 persen di antara Republikan dan independen, secara berturut-turut.