Aulanews.ID — Pasukan Israel telah mengebom sekolah lain yang diubah menjadi tempat penampungan di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 18 orang, termasuk enam staf di badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
Saksi mata mengatakan serangan hari Rabu di sekolah al-Jaouni di kamp pengungsi Nuseirat mencabik-cabik wanita dan anak-anak, sementara UNRWA mengatakan korban di antara stafnya berjumlah “jumlah korban tewas tertinggi” dalam satu insiden dalam perang 11 bulan. Dilansir dari Aljazeera ( 12, 09, 2024 )
Sekitar 12.000 pengungsi Palestina, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak, berlindung di al-Jaouni, menurut UNRWA, ketika pasukan Israel melakukan dua serangan udara di gedung itu.
Tempat penampungan itu dioperasikan oleh PBB dan mereka yang tewas termasuk manajernya. UNRWA mengatakan serangan hari Rabu menandai kelima kalinya sekolah itu dihantam sejak perang Israel di Gaza dimulai Oktober lalu.
“Tidak ada yang aman di Gaza. Tidak ada yang luput,” katanya dalam sebuah posting di X. Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera, melaporkan dari lokasi serangan mengatakan ada sejumlah besar kehancuran di sekolah sementara bau darah meresap ke udara.
“Kita bisa melihat lubang besar di dinding, dan kita bisa melihat orang-orang mencari apa pun yang bisa mereka selamatkan setelah penghancuran tempat penampungan yang dikelola PBB ini,” katanya. “Skala kehancuran belum pernah terjadi sebelumnya dan tumpukan puing-puing dan tanah menutupi seluruh area ini.”
Abu Azzoum mengatakan sekolah itu dihantam pada saat orang-orang sedang menunggu makanan dan bahwa petugas darurat menggali puing-puing dengan tangan kosong karena kurangnya peralatan dasar.