Aulanews.id – Kebakaran hutan yang berkobar memenuhi ibu kota Ekuador, Quito, dengan asap dan mengancam rumah-rumah pada Selasa saat pihak berwenang bergegas mengendalikan api di saat kekeringan bersejarah telah menguras sumber daya dan kesabaran.
Presiden Daniel Noboa mengatakan angkatan bersenjata telah dikerahkan untuk memadamkan api, yang dimulai sekitar tengah hari di lingkungan bohemian Guapulo dan secara bertahap menyebar ke rumah-rumah terdekat dan kawasan hutan.
“Kami tidak bisa menyelamatkan apa pun. Kami baru saja tiba, kami tidak tahu harus berbuat apa, Saya tidak tahu mengapa ini terjadi pada kami,” kata warga Guapulo, Rosana Cepeda. dilansir dari reuters.com pada hari Rabu (25/9/2024).
Tidak ada kematian atau cedera serius yang dilaporkan. Pasukan pemadam kebakaran Quito mengatakan kontingennya telah dikerahkan sepenuhnya dan unitnya akan memadamkan api sepanjang malam.
“Kebakaran tidak akan berakhir dalam beberapa jam ke depan. Kebakaran pasti akan terus berlanjut hingga malam hari,” kata Wali Kota Pabel Munoz kepada pers, seraya menambahkan bahwa turunnya suhu malam hari akan membantu upaya pengendalian kebakaran.
Kekeringan terburuk di Ekuador dalam 60 tahun terakhir telah menjerumuskan negara yang bergantung pada tenaga air itu ke dalam krisis energi karena berkurangnya kapasitas waduk membuat bendungan pembangkit listrik tenaga air tidak berfungsi.
Menteri energi negara itu mengumumkan pemadaman listrik selama 12 jam di seluruh negeri pada hari Senin dan mengatakan musim kemarau di negara itu dimulai dua bulan lebih awal.
Pemadaman listrik yang dijadwalkan pada hari Selasa ditangguhkan untuk area jangkauan Electrica Quito, perusahaan listrik ibu kota, kata perusahaan itu di media sosial.