Kebakaran di Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia: Ukraina dan Rusia Saling Tuduh”

Aualnews.id – Moskow dan Kyiv saling menyalahkan atas kebakaran yang terjadi di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang merupakan yang terbesar di Eropa dan saat ini berada di bawah kendali Rusia. Kebakaran tersebut terjadi pada hari Minggu di Ukraina, namun tidak ada laporan peningkatan radiasi dari kedua pihak.

Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) yang berada di lokasi dengan enam reaktor besar tersebut melaporkan bahwa para ahli mereka melihat asap hitam tebal mengepul dari bagian utara pabrik setelah beberapa ledakan terjadi. dilansir dari the japan news (12/08/2024)

Kantor berita Rusia, TASS dan RIA, melaporkan bahwa kebakaran utama berhasil dipadamkan sebelum tengah malam pada hari Minggu, menurut Rosatom, perusahaan energi nuklir milik negara Rusia.

Kebakaran ini terjadi kurang dari seminggu setelah Ukraina meluncurkan serangan terbesar mereka ke wilayah Rusia sejak perang dimulai pada 2022, yang membawa konflik ini ke fase baru setelah berminggu-minggu Moskow memenangkan beberapa pertempuran.

Perusahaan energi nuklir Ukraina, Energoatom, menyatakan melalui aplikasi Telegram bahwa salah satu menara pendingin dan beberapa peralatan lainnya mengalami kerusakan.

TASS juga melaporkan bahwa menara pendingin rusak, berdasarkan pernyataan dari Rosatom. Sumber dari kementerian darurat Rusia menyebutkan bahwa menara tersebut kini tidak berfungsi.

Rusia merebut pabrik itu dari Ukraina tak lama setelah melancarkan invasi besar-besaran ke negara tetangganya yang lebih kecil pada tahun 2022, sebuah serangan yang digambarkan oleh Moskow sebagai “operasi khusus.” Enam reaktor nuklir pabrik itu sedang dalam kondisi mati dingin.

Hingga Senin pagi, belum jelas apa yang menyebabkan kebakaran pada sekitar pukul 8 malam waktu setempat pada hari Minggu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, menuduh Rusia sebagai pihak yang memulai kebakaran tersebut, ia mengungkapkan bahwa terlihat dari kota Nikopol yang dikuasai Ukraina berhadapan langsung dengan pabrik yang kini dikuasai Rusia.

Evgeny Balitsky, seorang pejabat yang ditempatkan Rusia di wilayah selatan Ukraina, menuduh pasukan Kyiv sebagai penyebab kebakaran karena serangan artileri mereka di kota Enerhodar juga dikuasai Rusia sejak invasi Februari 2022.

IAEA menyatakan bahwa tidak ada dampak terhadap keselamatan nuklir di lokasi tersebut.

“Tim diberitahu oleh (pembangkit nuklir) tentang dugaan serangan pesawat tak berawak hari ini di salah satu menara pendingin yang terletak di lokasi tersebut,” tulisnya di X.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist