Aulanews.id – Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Akhmad Said Asrori berharap pemilihan umum tidak sampai merusak persatuan dan kesatuan negara. Karenanya penting menghormati setiap pilihan tanpa perlu mencaci atau merendahkan pilihan yang lain.
Kiai Said Asrori menekankan pentingnya menghormati setiap pilihan tanpa perlu mencela atau merendahkan pilihan yang lain. Dirinya menegaskan bahwa meskipun warga bebas untuk memuji calon pilihannya, hal tersebut tidak harus disertai dengan mencela atau merendahkan calon lainnya. “Jadi, silakan seluruh warga negara menyalurkan hak politiknya dengan benar dan penuh tanggung jawab,” katanya di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2023).
Ia juga berpesan kepada peserta Pemilu 2024, baik calon presiden, wakil presiden, maupun anggota legislatif untuk menghormati satu sama lain, agar persatuan dan kesatuan bangsa tidak rusak. “Kemudian tim sukses harus bekerja sesuai aturan dan undang-undang, silakan semua tim sukses mengkampanyekan masing-masing calon yang dipilih dengan tetap menjaga kemuliaan-nya masing-masing, kemuliaan kita sebagai manusia,” imbuhnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thullab, Wonosari, Magelang, Jawa Tengah itu berharap semua pihak untuk berupaya mencapai cita-cita politik mereka tanpa mengorbankan kebersamaan dan persatuan. Ia menegaskan bahwa pada akhirnya, yang terpenting adalah semua bersaudara, dan persatuan bangsa harus dijaga tanpa harus mengorbankan apapun.
Sementara itu Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Hasyim Asy’ari mengungkapkan pentingnya menjalankan pemilihan umum (pemilu) yang sehat dan damai. “Pada dasarnya kampanye adalah upaya untuk meyakinkan pemilih untuk memilih peserta pemilu karena aspek-aspek positif, keunggulan-keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh masing-masing peserta pemilu, apakah itu partai politik, apakah itu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden,” ujarnya pada Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024 di halaman gedung KPU, Senin (27/11/2023).