Para peneliti mencurigai bahwa virus rabies pertama kali menular ke anjing laut dari serigala punggung hitam di Namibia, yang sering berburu anak-anak anjing laut di garis pantai. Analisis genetik menunjukkan bahwa virus rabies yang ditemukan pada anjing laut tersebut sangat mirip dengan virus rabies yang ada pada serigala punggung hitam di Namibia. Ini menunjukkan bahwa penyebaran rabies antar anjing laut mungkin terjadi melalui gigitan.
Populasi anjing laut berbulu Cape ini hidup berdekatan dengan manusia di beberapa tempat di Afrika Selatan, terutama di pantai-pantai sekitar Cape Town. Pemerintah setempat sudah mengeluarkan peringatan kepada masyarakat, mengingat beberapa kasus anjing laut yang menunjukkan perilaku agresif meningkat dalam tiga tahun terakhir. Beberapa anjing laut bahkan dilaporkan menyerang manusia, meskipun hingga kini belum ada kasus rabies pada manusia yang disebabkan oleh anjing laut.
Otoritas Cape Town telah mulai memvaksinasi sejumlah anjing laut di dua pelabuhan utama kota tersebut sebagai tindakan pencegahan, kata Gregg Oelofse, kepala pengelolaan lingkungan kota. Namun, vaksinasi pada anjing laut menghadapi tantangan besar, karena mereka bermigrasi jauh dan sebagian besar hidup di laut, membuat proses pemberian vaksin menjadi sulit.
Para ahli juga masih belum tahu apakah vaksin rabies yang digunakan untuk mamalia darat akan efektif pada anjing laut. Namun, mereka optimis vaksin tersebut bisa bekerja. Hingga saat ini, para peneliti bekerja sama dengan pakar internasional untuk menemukan solusi atas wabah rabies ini.
“Peluang penyebaran lebih lanjut mungkin rendah, tetapi jika terjadi, dampaknya bisa sangat serius,” kata Greg Hofmeyr, seorang ahli biologi kelautan di Afrika Selatan.