Sementara itu, perwakilan dari Swedia juga dipanggil pada tanggal 21 Juli. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, menegaskan bahwa pemerintah Swedia harus bertanggung jawab penuh atas akibat yang menyinggung perasaan kaum Muslim, karena membiarkan penistaan terhadap Al Qur’an terjadi.
Pada awal bulan Juli, Iran mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengirimkan Duta Besar baru ke Swedia setelah masa jabatan Duta Besar sebelumnya berakhir, sebagai tanggapan atas kasus penistaan Al Qur’an di ibu kota Swedia.
Pada waktu itu, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, menyatakan melalui cuitan di Twitter bahwa “proses penempatan Duta Besar baru” untuk Swedia telah dihentikan sebagai tanggapan atas tindakan pemerintah Swedia yang memperbolehkan penistaan terhadap Al Qur’an.