Kapolda Jatim: Korban Luka Tragedi Kanjuruhan Membaik

Aulanews.id – Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Nico Afinta mengungkapkan bahwa kondisi korban luka Tragedi Kanjuruhan secara umum mulai membaik. Rata-rata setiap hari ada enam sampai 10 korban yang dirawat di rumah sakit sudah sembuh.

“Setiap hari rata-rata 6 sampai 10 orang (sembuh). Doakan, ya, Rek,” kata Nico usai melayat di rumah Almarhum Bripka Andik Purwanto di Kabupaten Tulungagung, Minggu kemarin. Bripka Andik adalah satu dari dua anggota Polri yang turut menjadi korban meninggal dunia Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).

Nico menegaskan, hingga saat ini jumlah korban meninggal dunia Tragedi Kanjuruhan tidak berubah, yakni sebanyak 131 orang. Begitu pula dengan jumlah korban luka-luka yang dirawat di sejumlah rumah sakit, tetap seperti angka yang disampaikan oleh Mabes Polri beberapa hari lalu.

Terkait penyidikan kasus tersebut, Nico mengatakan bahwa sampai saat ini penyidik masih bekerja terus. Mabes Polri juga berkoordinasi dengan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang juga masih dalam proses investigasi berjalan.

“Proses penyidikan biar berjalan dulu. [Pemeriksaan] panpel juga bagian dari proses penyidikan yang akan dipanggil oleh Polri. Kalau terkait dengan korban, kita akan coba teruskan panpel,” ujar Nico.

Nico mengaku apa yang terjadi di Tragedi Kanjuruhan menjadi bahan evaluasi untuk institusinya dalam menerapkan pengamanan kegiatan yang melibatkan banyak orang, termasuk pertandingan sepak bola. Karena itu dia meminta masukan kepada semua pihak agar SOP pengamanan bisa dijalankan dengan baik dan jauh dari risiko.

“Ini menjadi evaluasi kami, kami juga mohon masukan kepada semua pihak. Sehingga Polri khususnya Polda Jawa Timur bisa menerima masukan-masukan untuk memperbaiki SOP yang ada. Serta selaras dengan aturan-aturan (sepak bola) yang ada,” kata Nico.

Dia menambahkan, dengan adanya masukan dari semua pihak soal standar pengamanan pertandingan sepak bola, ke depannya penyelenggaraan laga sepak bola di Jawa Timur berjalan aman, nyaman dan menyenangkan. Bila pun ada peristiwa ker

“Tentunya untuk mewujudkan ini tidak hanya Polri, tetapi semua stakeholder pihak yang terkait. Seperti nanti ada regulator, PSSI, operator dari LIB, panpel, jalannya ada bagian dari suporter, pengamanan dan juga media,” ujar Nico.

Ke depannya, Nico mengaku akan meningkatkan pelatihan-pelatihan kepada personel Polda Jatim terkait pengamanan pertandingan sepak bola. Namun, dia berharap peraturan tentang pengamanan yang jelas juga dirumuskan oleh penyelenggara. “Sehingga nanti anggota bisa mengerti, memahami dan melaksanakan aturan-aturan pengamanan [di pertandingan sepak bola],” tandasnya. NF

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist