Lebih dari 400 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel atau pemukim di Tepi Barat atau Yerusalem timur sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan setempat. Fawaz Hamad, direktur Rumah Sakit Al-Razi di Jenin, mengatakan kepada TV lokal Awda bahwa pasukan Israel membunuh seorang anak laki-laki berusia 13 tahun di dekat Qabatiya pada Sabtu pagi. Militer Israel mengatakan insiden itu sedang ditinjau.
Israel mengatakan bahwa setelah perang, pihaknya akan mempertahankan kontrol keamanan terbuka atas Gaza dan bermitra dengan warga Palestina yang tidak berafiliasi dengan Otoritas Palestina atau Hamas. Tidak jelas siapa di Gaza yang bersedia mengambil peran tersebut.
Hamas telah memperingatkan warga Palestina di Gaza agar tidak bekerja sama dengan Israel dalam mengelola wilayah tersebut, dan mengatakan siapa pun yang melakukan hal tersebut akan diperlakukan sebagai kolaborator, yang dianggap sebagai ancaman pembunuhan. Hamas malah menyerukan semua faksi Palestina untuk membentuk pemerintahan pembagian kekuasaan menjelang pemilu nasional, yang belum pernah dilakukan dalam 18 tahun terakhir.