Kapal-Kapal yang Membawa Bantuan Tahap Kedua ke Gaza Telah Meninggalkan Siprus

Keluarga para sandera bersumpah akan turun ke jalan di seluruh Israel. “Beri tim perundingan mandat yang luas dan katakan kepada mereka, ‘Jangan pulang tanpa kesepakatan, bawa kembali orang-orang yang kita cintai,’” kata Raz Ben Ami, istri sandera Ohad Ben Ami.

Perang yang berlangsung hampir enam bulan telah menghancurkan infrastruktur penting di Gaza termasuk rumah sakit, sekolah dan rumah serta jalan, sistem pembuangan limbah dan jaringan listrik. Lebih dari 80% penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa telah mengungsi, kata PBB dan badan bantuan internasional.

Di kamp tenda pesisir Muwasi, para ibu mengatakan mereka khawatir anak-anak kecil akan kehilangan kenangan akan kehidupan sebelum perang. “Kami menyuruh mereka menulis dan menggambar. Mereka hanya menggambar tank, rudal, atau pesawat terbang. Kami menyuruh mereka menggambar sesuatu yang indah, mawar atau apa pun. Mereka tidak melihat hal-hal ini,” kata seorang ibu, Wafaa Abu Samra. Anak-anak menumpuk secara bergiliran di seluncuran kecil yang panjangnya dua kali panjang tubuh mereka, dan mendarat di pasir.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 32.705 warga Palestina telah terbunuh, dengan 82 jenazah dibawa ke rumah sakit dalam 24 jam terakhir. Kementerian Kesehatan tidak membedakan jumlah korban jiwa antara warga sipil dan kombatan, namun mengatakan sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.

Israel mengatakan lebih dari sepertiga korban tewas adalah militan, meskipun mereka belum memberikan bukti yang mendukung hal tersebut, dan menyalahkan Hamas atas korban sipil karena kelompok tersebut beroperasi di daerah pemukiman.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya global dalam menanggulangi perubahan iklim dan transisi menuju energi terbarukan. Hal tersebut disampaikan Kepala Negara usai pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist