Kapal-Kapal yang Membawa Bantuan Tahap Kedua ke Gaza Telah Meninggalkan Siprus

Aulanews.id – JERUSALEM — Konvoi tiga kapal meninggalkan pelabuhan di Siprus pada hari Sabtu dengan membawa 400 ton makanan dan persediaan lainnya ke Gaza ketika kekhawatiran tentang kelaparan di wilayah tersebut meningkat.

Dilansir dari berita AP News yang diterbitkan pada 31 Maret 2024, badan amal World Central Kitchen mengatakan kapal-kapal dan sebuah tongkang membawa muatan yang cukup untuk menyiapkan lebih dari 1 juta makanan dari bahan-bahan seperti nasi, pasta, tepung, kacang-kacangan, sayuran kaleng, dan protein. Di kapal tersebut juga terdapat kurma, yang secara tradisional dimakan untuk berbuka puasa setiap hari selama bulan suci Ramadhan.

Tidak jelas kapan kapal-kapal tersebut akan mencapai Gaza. Kapal pertama awal bulan ini mengirimkan 200 ton makanan, air dan bantuan lainnya.

PBB dan para mitranya telah memperingatkan bahwa kelaparan dapat terjadi di wilayah Gaza utara yang hancur dan sebagian besar terisolasi pada awal bulan ini. Para pejabat kemanusiaan mengatakan pengiriman melalui laut dan udara tidak cukup dan Israel harus mengizinkan lebih banyak bantuan melalui jalan darat. Pengadilan tinggi PBB telah memerintahkan Israel untuk membuka lebih banyak penyeberangan darat dan mengambil tindakan lain untuk mengatasi krisis ini.

Sementara itu, TV Al Qahera yang dikelola pemerintah Mesir mengatakan perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan dilanjutkan pada hari Minggu, mengutip sumber keamanan Mesir yang tidak disebutkan namanya. Saluran tersebut memiliki hubungan dekat dengan badan intelijen negara tersebut.

Gencatan senjata selama seminggu telah dicapai dalam perang yang dimulai setelah militan pimpinan Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 250 lainnya. Pada hari Sabtu, beberapa warga Israel kembali berunjuk rasa untuk menunjukkan rasa frustrasi terhadap pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mendesaknya untuk mengundurkan diri.

Keluarga para sandera bersumpah akan turun ke jalan di seluruh Israel. “Beri tim perundingan mandat yang luas dan katakan kepada mereka, ‘Jangan pulang tanpa kesepakatan, bawa kembali orang-orang yang kita cintai,’” kata Raz Ben Ami, istri sandera Ohad Ben Ami.

Perang yang berlangsung hampir enam bulan telah menghancurkan infrastruktur penting di Gaza termasuk rumah sakit, sekolah dan rumah serta jalan, sistem pembuangan limbah dan jaringan listrik. Lebih dari 80% penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa telah mengungsi, kata PBB dan badan bantuan internasional.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist