Kantor Hak Asasi Manusia PBB mendesak Sri Lanka untuk mengungkap nasib orang-orang yang hilang

Dilecehkan dan diintimidasiLaporan tersebut menguraikan dampak psikologis, sosial dan ekonomi yang luas terhadap keluarga, khususnya terhadap perempuan yang seringkali menjadi pencari nafkah utama di lingkungan kerja yang penuh tantangan, termasuk risiko pelecehan dan eksploitasi seksual.

Banyak perempuan yang mencari informasi tentang orang yang mereka cintai yang hilang menghadapi pelecehan, intimidasi dan kekerasan dari aparat keamanan.

Seorang perempuan menceritakan ancaman dari tentara dan polisi, dan menyoroti bahaya yang dihadapi oleh mereka yang melakukan advokasi terhadap orang hilang.

Keluarga masih menungguBerdasarkan hukum internasional, Negara mempunyai kewajiban yang jelas untuk menyelesaikan kasus-kasus penghilangan paksa, yang merupakan pelanggaran yang masih berlangsung sampai ada klarifikasi, menurut OHCHR.

Namun, banyak keluarga yang masih kekurangan jawaban. Seorang laki-laki memberikan kesaksian di hadapan komisi nasional tentang putranya yang hilang, dengan mengatakan:

Baca Juga:  Jepang Gelar Acara Perjodohan Massal

“Dua minggu berlalu, lalu dua bulan, lalu dua tahun. Sekarang sudah 32 tahun, dan saya masih menunggu.”

Pembunuhan Eygi menggemakan kasus jurnalis Amerika-Palestina Shireen Abu Akleh, yang dibunuh dengan cara serupa pada tahun 2022. Baca Juga:  Penemuan Baterai Pasir Raksasa dapat Menyimpan Energi hingga Satu Bulan untuk...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist