Kanker ovarium sulit dideteksi, Ketahuilah gejala-gejalanya!

Sekitar 1.741 peserta dimasukkan ke jalur cepat ini. Pertama, mereka melakukan tes darah yang mengukur antigen kanker 125 (CA125). Jika kadar CA125 seorang wanita tidak normal, ia akan menjalani USG vagina internal.

Apa yang mereka temukan?

Studi ini menunjukkan bahwa proses ini lebih baik dalam mendeteksi kanker ovarium daripada pemeriksaan umum pada orang yang tidak memiliki gejala. Sekitar 12% wanita yang menjalani pemeriksaan cepat didiagnosis menderita beberapa jenis kanker ovarium.

Sebanyak 6,8% pasien yang menjalani perawatan cepat didiagnosis menderita kanker ovarium serosa tingkat tinggi. Kanker ini merupakan bentuk kanker yang paling agresif dan bertanggung jawab atas 90% kematian akibat kanker ovarium.

Dari wanita dengan bentuk paling agresif tersebut, satu dari empat didiagnosis saat kanker masih dalam tahap awal. Hal ini penting karena memungkinkan pengobatan kanker paling mematikan sebelum menyebar secara signifikan ke seluruh tubuh.

Ada beberapa tanda yang menjanjikan dalam pengobatan mereka yang mengalami bentuk agresif ini. Mayoritas (95%) menjalani operasi dan tiga perempat (77%) menjalani kemoterapi. Sitoreduksi lengkap yang berarti seluruh kanker tampaknya telah diangkat tercapai pada enam dari sepuluh wanita (61%). dilansir dari medicalxpress.com pada Senin (19/8/2024).

Ini merupakan tanda yang menjanjikan bahwa mungkin ada cara untuk “menangkap” dan menargetkan kanker ovarium sebelum kanker tersebut menyebar dengan baik di dalam tubuh.

Apa artinya ini untuk deteksi?

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa metode pengujian dini dan rujukan untuk gejala-gejala ini mengarah pada deteksi dini kanker ovarium. Hal ini juga dapat meningkatkan hasil, meskipun penelitian ini tidak melacak tingkat kelangsungan hidup.

Surabaya – Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) bersama PT PAL Indonesia melaksanakan Ceremony of Keel Laying (peletakan lunas) Kapal......

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist