Perlu dicatat juga bahwa pendarahan abnormal dan gejala lain seperti nyeri panggul lebih jarang terjadi pada sarkoma uterus dibandingkan dengan kanker endometrium, menurut laporan CDC. Karena wanita kulit hitam lebih rentan terhadap sarkoma uterus dibandingkan kelompok ras lainnya, hal itu mungkin menjadi faktor penyebab keterlambatan diagnosis.
Namun, ketika wanita kulit hitam mengalami gejala kanker rahim seperti menstruasi yang sangat deras, Dr. Doll menunjuk pada “normalisasi perdarahan di kalangan wanita kulit hitam” sebagai faktor yang mempersulit diagnosis yang terlambat.
Banyak wanita kulit hitam memiliki masalah reproduksi seperti fibroid rahim, yang merupakan pertumbuhan jinak di rahim yang dapat menyebabkan menstruasi yang sangat deras dan menyakitkan. Akibatnya, wanita kulit hitam mungkin menunda menemui dokter ketika mereka mengalami perdarahan yang tidak normal karena mereka terbiasa dengan pola perdarahan tubuh mereka yang tidak menentu, jelas Dr. Doll.
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang kanker endometrium dan membantu mengembangkan terapi baru. Kim menyatakan bahwa hasil ini dapat menjadi dasar untuk strategi pengobatan baru dan memerlukan verifikasi dalam kelompok pasien yang lebih besar. Langkah selanjutnya adalah menguji temuan ini pada kelompok yang lebih luas dan mengevaluasi obat yang bisa membantu meningkatkan respons sistem imun terhadap tumor.