Dia menjelaskan, plastik bukan sekadar masalah pengelolaan sampah. Namun, sumber penyebabnya adalah produksi dan konsumsi plastik yang terlalu berlebihan. Di sisi lain, sarana penanganan sampahnya tidak banyak tersedia.
“Plastik adalah penyumbang emisi karbon dalam setiap tahap daur hidupnya,” ungkap gadis yang beberapa kali mendapat penghargaan bidang lingkungan tersebut.
Plastik, lanjut Nina, dibuat dari minyak bumi dengan penambahan bahan kimia beracun yang dapat mengganggu hormon, gangguan syaraf hingga memicu kanker. “Kita butuh target ambisius untuk mengurangi produksi dan konsumsi plastik tersebut,” tegasnya. (Ful)