“Untuk daerah Nusa Tenggara, saat ini total desa yang sudah berlistrik adalah 4.503. Dari jumlah tersebut, 4.231 Desa menerima listrik yang berasal dari PLN, 221 dari listrik mandiri dan 51 sisanya berasal dari LTSHE. Kemudian di Kalimantan sebanyak 7.229 desa sudah menikmati listrik dengan rincian 5.993 dari PLN, 1.128 listrik mandiri dan 148 desa berasal dari LTSHE,” imbuhnya.
Selanjutnya untuk di Sulawesi, total desa yang sudah menikmati listrik adalah 10.567. Listrik yang berasal dari PLN sudah mengaliri 10.204 desa, sedangkan listrik mandiri ada 284 desa, dan 79 sisanya berasal dari LTSHE.
Terakhir untuk daerah Maluku dan Papua, ada 9.585 desa yang sudah menikmati listrik, dari jumlah tersebut, 4.286 Desa menerima listrik yang berasal dari PLN, 2.652 dari listrik mandiri dan 2.647 sisanya berasal dari LTSHE.
“Kami terus berupaya untuk menuju rasio elektrifikasi 100 persen, salah satunya melalui program Listrik Desa. Ini merupakan langkah akselerasi sehingga masyarakat bisa menikmati listrik ” tambah Darmawan.
Pada tahun 2023, PLN akan terus meningkatkan rasio elektrifikasi nasional. Terutama, PLN akan fokus meningkatkan rasio elektrifikasi di wilayah Timur Indonesia, terutama di daerah remote sehingga harapannya pada 2025 mendatang seluruh rakyat di Indonesia bisa menikmati listrik 24 jam.
Ke depan, PLN akan terus mendorong peningkatan rasio desa berlistrik. Harapannya, kehadiran listrik di desa-desa 3T bisa membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami akan terus melistriki seluruh Indonesia. Kita bangun energi domestik dengan memanfaatkan potensi tanah air sehingga memberikan nilai tambah untuk bangsa. Listrik adalah jantung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hadirnya listrik mampu mendorong geliat ekonomi masyarakat, industri dan sektor bisnis,” tambah Darmawan.