Aulanews.id – Nahdlatul Ulama (NU) mempunyai tugas sejarah tak ringan. Tak hanya berhenti pada tugas memperjuangkan kemerdekaan, tapi juga mengisinya. Pernyataan itu diungkapkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) Ali Masykur Musa saat membuka resmi Muspimnas II ISNU di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (4/8/2023). “Tugas NU saat ini adalah mengisi kemerdekaan dengan sebaik mungkin. Kader NU harus siap ditempatkan di pos-pos strategis di republik ini, termasuk dalam kepemimpinan nasional,” ungkap pria yang akrab disapa Cak Ali itu.
Cak Ali menyatakan bahwa menjadi ISNU dicirikan empat hal. “Ber-ISNU untuk mengabdi, ber-ISNU memberi bukan meminta, ISNU punya multi background, dan ISNU punya kemampuan intelektualitas,” tuturnya dalam rilisnya.
Menurut Cak Ali, ISNU merupakan kader NU unggulan. Oleh karena itu, ia mendorong para kader agar mempunyai andil dalam menyukseskan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Untuk menuju 2045, perlu panca dharma Indonesia. Pertama, menjalankan politik luar negeri bebas aktif untuk perdamaian dan harmoni. Kedua, memperkokoh ideologi Pancasila sebagai dasar negara.
“Ketiga, menjalankan ekonomi pasar sosial berkeadilan. Keempat, menjadikan hukum sebagai instrument social order. Kelima, menjadikan harmoni sosial dengan menghargai pluralitas. Jika ekonomi NU dapat bangkit, maka akan menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa,” imbuhnya.(Vin)