Sementara itu, Staf Ahli Menteri Pertahanan bidang politik Mayjen TNI Nugroho Sulistyo Budi mengatakan kegiatan literasi ini sangat bagus, sebab masalah negara adalah konsentrasi bersama dan bukan hanya tentara melainkan juga masyarakat termasuk pesantren.
ke depan akan menghadapi bonus demografi sehingga anak muda yang ada tidak hanya cerdas tapi juga punya akhlak, punya hati sehingga kami berharap santri bisa berkolaborasi. Ke depan memiliki generasi muda yang unggul, cerdas, pandai, dan punya akhlak yang baik, bagus,” kata dia.
Ia juga menambahkan soal bela negara memang tidak hanya didominasi satu kelompok dalam negeri ini melainkan semua bisa berperan dalam berbagai bidang. Semua mempunyai fungsi dan tugas masing-masing, tidak hanya bertempur tapi juga profesional di bidangnya masing-masing.
Sementara itu, Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri K.H. Sunarto mengatakan pihaknya menyambut baik kegiatan ini.
Menurut dia, isi buku juga berkaitan dengan wawasan kebangsaan, bela negara, partisipasi masyarakat dalam sistem pertahanan dan keamanan penting untuk para santri. Selain itu, ada pula penjelasan tentang kemungkinan adanya gangguan dan ancaman di bidang ideologi politik, ekonomi dan sosial budaya di era digital ini yang semakin kompleks ini.
“Pengetahuan dan pemahaman terhadap hal-hal tersebut perlu dimiliki oleh para pembina utamanya para generasi muda termasuk para santri dalam menggapai cita-cita luhur melalui tri sukses dengan pembinaan generasi penerus meliputi akhlakul karimah, pengetahuan dan pemahaman agama yang kaffah, dan mandiri serta bisa menyesuaikan strategi pencapaiannya sehingga mampu menjawab tantangan zaman,” kata Kiai Sunarto.