Makna Pakaian Adat Pepaduan Yang Dipakai Jokowi

FOTO : FB Presiden Joko Widodo
FOTO : FB Presiden Joko Widodo

Aulanews.id – Setiap perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ada satu hal yang ditunggu oleh masyarakat, yaitu pakaian adat yang dipakai oleh Presiden Jokowi Dodo yang selalu berubah – ubah setiap tahunnya.

Jokowidodo sudah pernah memakai pakaian adat Aceh, Minangkabau, Sunda, Jawa, Bali, dan lainnya, sesuai pernyataan jokowi di akun isntagramnya @jokowi, “Saya pernah mengenakan busana adat Aceh, Minangkabau, Sunda, Jawa, Sasak, Bali, Bugis, dll.”

“Pada upacara 17 Agustus tahun ini saya mengenakan pakaian adat Pepadun dari Lampung,” tulis Jokowi.

Pakaian adat Pepaduan ini sebenarnya memiliki makna yaitu, kombinasi putih antara baju dan celana mempunyai arti kebijaksanaan, kebersihan dan kesucian serta ketaatan kepada agama, dan kain sarung yang melilit dari pinggang hingga lutut yang ditenun dengan benang emas memiliki arti keperkasaan dan harapan agar mendapat limpahan rezeki yang diharapkan

Warna merah pada selendang dan penutup kepala bermakna keberanian dan ketegasan dalam memimpin Bangsa Indonesia, Kain yang disampirkan di atas baju Jokowi pun memiliki nama, yaitu Sarung Tumpal. Sarung yang dikenakan Jokowi memiliki motif pucuk rebung yang menggambarkan keagungan.

Selain itu Ikat kepala yang dikenakan Jokowi pun rupanya memiliki nama, yaitu Kikat atau Puyuh Meghem. Kikat itu terlihat memiliki hiasan Batu Kecubung, batu ikonik yang ada di Tanjung Bintang, Lampung Selatan. Makna dari Ikat kepala ini adalah perlambang pemimpin yang melindungi rakyatnya.

Terakhir, ada selendang. Selendang atau kain yang disampirkan oleh Presiden RI tersebut memiliki nama Selendang Bujur Sangkar/Khikat Akhir, yang bermakna kewibawaan sebagai pemimpin, dan dilengkapi dengan semacam ikat pinggang yang diberi nama Bulu Serti. (Dyn)

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist