Jokowi Ingatkan Krisis Pangan Akut, Sudah Landa 82 Negara

Ketika bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed meningkatkan upayanya untuk mengendalikan inflasi, para ekonom dan investor semakin gelisah. Berdasarkan survei World Economic Forum dalam sebuah laporan pada Rabu lalu, 7 dari 10 ekonom mempertimbangkan resesi global agak mungkin terjadi.

Para ekonom mengharapkan adanya penyesuaian upah terhadap inflasi dengan harapan kemungkinan resesi akan menurun sepanjang sisa tahun. Lebih lanjut, lonjakan harga pangan dan energi yang menyebabkan kenaikan biaya hidup, turut mendatangkan kekhawatiran akan terjadinya kerusuhan.

Sebanyak 79 persen ekonom yang disurvei memperkirakan kenaikan harga memicu kerusuhan sosial di negara-negara berpenghasilan rendah, dibandingkan di negara-negara berpenghasilan tinggi yang hanya 20 persen.

Para investor pun turut merasakan kegelisahan, yaitu pada Senin kemarin, Dow Jones Industrial Average tenggelam ke bear market untuk pertama kalinya sejak Maret 2020. “Kasus utama kami adalah pendaratan keras pada akhir 2023. Saya akan terkejut jika kita tidak mengalami resesi di 2023,” kata miliarder Stanley Druckenmiller.

Bahkan, pejabat Federal Reserve, telah mengakui adanya risiko penurunan yang semakin besar. Namun, ada titik terang terutama untuk AS.

Secara historis sejak 1969, pasar tenaga kerja AS tetap kuat dengan tingkat pengangguran mendekati level terendah. Hal ini didukung oleh konsumen yang terus membelanjakan uang dan keuntungan perusahaannya.

Dengan berkaca pada hal tersebut, ada harapan inflasi terburuk AS dalam 40 tahun terakhir ini akan mereda dalam beberapa bulan mendatang, karena suplai mengejar permintaan. Para peneliti Ned Davis juga menambahkan, meskipun risiko resesi meningkat, model probabilitas resesi AS masih pada level terendah. NF

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya global dalam menanggulangi perubahan iklim dan transisi menuju energi terbarukan. Hal tersebut disampaikan Kepala Negara usai pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist