Para investor pun turut merasakan kegelisahan, yaitu pada Senin kemarin, Dow Jones Industrial Average tenggelam ke bear market untuk pertama kalinya sejak Maret 2020. “Kasus utama kami adalah pendaratan keras pada akhir 2023. Saya akan terkejut jika kita tidak mengalami resesi di 2023,” kata miliarder Stanley Druckenmiller.
Bahkan, pejabat Federal Reserve, telah mengakui adanya risiko penurunan yang semakin besar. Namun, ada titik terang terutama untuk AS.
Secara historis sejak 1969, pasar tenaga kerja AS tetap kuat dengan tingkat pengangguran mendekati level terendah. Hal ini didukung oleh konsumen yang terus membelanjakan uang dan keuntungan perusahaannya.
Dengan berkaca pada hal tersebut, ada harapan inflasi terburuk AS dalam 40 tahun terakhir ini akan mereda dalam beberapa bulan mendatang, karena suplai mengejar permintaan. Para peneliti Ned Davis juga menambahkan, meskipun risiko resesi meningkat, model probabilitas resesi AS masih pada level terendah. NF