“Saya sempat mikir, siapa ini pak lurah. Sedikit-sedikit kok ‘pak lurah’. belakangan saya tahu yang dimaksud ‘pak lurah’ ternyata saya,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan dirinya adalah Presiden Republik Indonesia, bukan pak lurah.
“Saya jawab, saya bukan lurah. Saya adalah Presiden Republik Indonesia,” tegasnya.
Jokowi mengatakan, dirinya bukan ketua umum partai politik dan bukan ketua koalisi partai politik. Berdasarkan aturan peraturan perundang-undangan yang dapat mengusung capres dan cawapres adalah partai politik dan koalisi partai politik.
“Jadi saya ingin mengatakan itu bukan wewenang saya. Bukan wewenang pak lurah. Bukan wewenang pak lurah sekali lagi, walaupun saya paham ini sudah menjadi nasib seorang presiden untuk dijadikan paten-paten dalam bahasa Jawa, dijadikan alibi, dijadikan tameng. Bahkan, walau kampanye belum mulai, foto saya banyak dipasang di mana-mana. saya harus ngomong apa adanya,” kata Jokowi.