Ia meminta santri menjadikan akal sebagai kendali untuk memilah antara haq dan batil. Agar mampu mengisi kebaikan dalam rongga hati sebagai modal untuk membangun agama. Pesan Hadratussyekh Hasyim Asy’ari tiada kebaikan dalam suatu umat, apabila meninggalkan generasi penerusnya dalam keadaan bodoh. (Ful)