Khofifah menyatakan, pihaknya telah menginstruksikan jajaran OPD terkait diantaranya Dinas PU Bina Marga, Dinas PU Sumber Daya Air dan BPBD Jatim untuk melakukan excercise mendalam utamanya penyiapan jembatan gantung pengganti. Hal ini mengingat, jembatan tersebut merupakan penghubung masyarakat dari Pajarakan ke Kraksaan.
“Saya sudah meminta jajaran OPD terkait, untuk segera meng_exercise_ upaya-upaya penyiapan jembatan gantung pengganti. Insya Allah dimungkinkan dengan BTT Pemprov Jatim. Karena jembatan gantung ada di E-Catalogue maka Insya Allah bisa dilakukan dalam waktu dekat,” tegas Gubernur Khofifah.
Opsi penggunaan Dana Belanja Tidak Terduga (BTT), lanjut Khofifah, bisa menjadi solusi cepat guna penanganan yang efektif bagi pemulihan koneksitas warga Pajarakan dan Kraksaan.
Selain itu, Khofifah juga memastikan bahwa pemberian layanan kesehatan bagi seluruh korban harus benar-benar optimal. Karena mayoritas korban merupakan pelajar, pihaknya pun berpesan betapa pentingnya layanan trauma healing bagi seluruh korban. “Pelayanan kesehatan dan trauma healing saya minta agar diperhatikan baik baik,” tegasnya.
Sementara itu , Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo H Soeparwiyono, yang turut mendampingi Gubernur Khofifah menyatakan bahwa seluruh biaya penanganan kesehatan para korban aka ditanggung oleh Pemkab Probolinggo. “Jadi semua biayanya gratis dan akan ditanggung oleh Pemkab melalui APBD,” tegasnya.