Aulanews.id – Sebuah jembatan yang menghubungkan Kecamatan Kraksaan dengan Kecamatan Pajarakan di Kabupaten Probolinggo putus pada Jumat pagi kemarin. Akibatnya, sebanyak 36 siswa yang tengah melintas di atas jembatan tersebut ikut jatuh dan nyemplung ke dalam sungai.
Kepala Kepolisian Sektor Pajarakan Inpektur Polisi Satu Eko Purwadi menjelaskan, peristiwa itu terjadi saat puluhan siswa SMPN 1 Pajarakan pulang dari acara olahraga di Kota Kraksaan pada Jumat pagi. “Mereka berangkat lewat jalan biasa, cuma pulangnya memilih lewat jalan pintas melewati jembatan tersebut,” katanya dikutip dari VIVA.
Mungkin karena melintasi jembatan dengan cara bergerombol sehingga jembatan tidak mampu menanggung beban. Akibatnya, ulir pengikat jembatan putus dan puluhan siswa yang ada di atasnya ikut terjatuh. Petugas dan warga segera mengevakuasi mereka.
“Tadi saat dievakuasi semuanya ada 36 [siswa]. Setelah dirawat, ada 14 [korban] dirujuk ke rumah sakit dengan luka ringan. Yang selebihnya boleh pulang dan sudah dibawa pulang oleh orang tuanya,” kata Eko.
Eko menuturkan, jembatan gantung tersebut berada di Desa Kregenan, Kecamatan Kraksaan, dan terhubung ke Kecamatan Pajarakan. Usia jembatan sudah 20 tahun. Kepolisian sudah berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk menyelidiki apa sebetulnya penyebab putus dan ambrolnya jembatan gantung tersebut. “Kami sudah berkoordinasi dengan Satreskrim Polres,” ucapnya.
Mendengar musibah itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa langsung meluncur ke lokasi. Ia datang meninjau jembatan guna memastikan penanganan baik di sisi rekonstruksi jembatan serta menengok korban yang sedang dirawat di RS7D Waluyo Jati Kabupaten Probolinggo.
Khofifah menyatakan, pihaknya telah menginstruksikan jajaran OPD terkait diantaranya Dinas PU Bina Marga, Dinas PU Sumber Daya Air dan BPBD Jatim untuk melakukan excercise mendalam utamanya penyiapan jembatan gantung pengganti. Hal ini mengingat, jembatan tersebut merupakan penghubung masyarakat dari Pajarakan ke Kraksaan.
“Saya sudah meminta jajaran OPD terkait, untuk segera meng_exercise_ upaya-upaya penyiapan jembatan gantung pengganti. Insya Allah dimungkinkan dengan BTT Pemprov Jatim. Karena jembatan gantung ada di E-Catalogue maka Insya Allah bisa dilakukan dalam waktu dekat,” tegas Gubernur Khofifah.
Opsi penggunaan Dana Belanja Tidak Terduga (BTT), lanjut Khofifah, bisa menjadi solusi cepat guna penanganan yang efektif bagi pemulihan koneksitas warga Pajarakan dan Kraksaan.