Ditambahkan Slamet, pihaknya telah menyiapkan sejumlah petugas untuk mendampingi jamaah selama di hotel transit. Mereka terdiri atas unsur PKP3JH (Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji), Pembimbing Ibadah (Bimbad), dan tusi layanan Lansia dan Disabilitas.
“Kita siapkan juga obat-obatan yang diperlukan, termasuk masker dan popok dewasa bagi lansia. Disiapkan juga kain ihram dan mukena untuk diberikan kepada jamaah yang membutuhkan,” papar Slamet.
Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan 1 Zulhijjah bertepatan dengan 7 Juni 2024. Karenanya, Wukuf di Arafah bertepatan dengan 15 Juni 2024. Jamaah akan diberangkatkan dari hotel transit menuju Arafah dengan bus yang disiapkan secara khusus pada sekitar pukul 11.00 waktu Arab Saudi.
“Kami rencananya akan menyiapkan sekitar 10 bus. Di setiap bus, kita akan siapkan enam petugas untuk mendampingi para jamaah lansia dan disabilitas non mandiri menjalani safari wukuf,” kata Slamet.
“Proses safari wukuf dilakukan setelah masuk waktu Zuhur, diawali dengan khutbah, dilanjutkan salat jamak takdim Zuhur dan Asar yang tetap dilakukan di atas kendaraan. Setelah itu, jamaah diberi kesempatan untuk berzikir sebelum kembali di antar ke hotel transit,” sambungnya.
Selesai wukuf, lanjut Slamet, jamaah akan kembali dan tinggal di hotel transit hingga selesai prosesi Mabit di Mina. Beragam kegiatan telah disiapkan untuk mengisi hari-hari jamaah lansia dan disabilitas selama di hotel transit, mulai dari senam lansia hingga pemeriksaan kesehatan berkala. Untuk pelaksanaan ibadah lainnya, baik lontar jumrah maupun tawaf Ifadlah, akan dibadalhajikan oleh para petugas.
“Jamaah lansia dan disabilitas ini akan kami kembalikan ke pemondokan masing-masing pada 19 Juni 2024, saat para jamaah lainnya yang dalam satu kloter sudah kembali ke hotel masing-masing,” tandasnya.
Kontributor: Mustarini Bella Vitiara