“Setelah melakukan lempar jumrah (aqabah), bagi jamaah haji yang lokasi hotel atau pemondokannya berada dekat dengan jamarat dipersilakan untuk kembali ke hotelnya,” tutur Ali.
Terkait prosesi lempar jumrah ini, Ali mengimbau kepada jamaah untuk selalu menjaga kesehatannya mengingat lokasi dari tenda-tenda di Mina ke jamarat berjarak 3-5 km.
“Untuk jamaah haji yang kondisi kesehatannya kurang baik maka nanti prosesi untuk lempar jumrahnya bisa dibadalkan jamaah lain atau petugas haji yang bertugas pada saat di Mina,” terang Ali.
Jamaah haji Indonesia juga diimbau untuk melakukan lempar jumrah pada waktu-waktu yang telah ditentukan. “Ikuti jadwal lempar jumrah untuk negara Indonesia yang telah ditetapkan oleh pihak Mashariq, sehingga jadwalnya tidak bersamaan dengan negara-negara lain,” tambah Ali.
Selama di Armuzna, khususnya di Arafah dan Mina, seluruh jamaah haji akan mendapatkan konsumsi, baik sarapan pagi, makan siang, maupun makan malam. “Maka untuk jamaah haji mohon tidak perlu membawa alat-alat masak yang justru akan membebani dan merepotkan jamaah saat prosesi Arafah nanti,” tutup Ali.
Kontributor: Mustarini Bella Vitiara