Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Restu Gunawan, menuturkan, Pameran “Kampung Purba” merupakan pameran bersama bertema prasejarah yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek. Berbagai koleksi yang tersedia diharapkan dapat memberikan gambaran kehidupan masa prasejarah mulai dari masa berburu hingga menetap. Selain dibagi menjadi beberapa klaster, tersedia juga atraksi menarik dengan teknologi multimedia (imersif).
“Kami mengharapkan para siswa, guru dan para mahasiswa dapat hadir langsung di De Tjolomadoe untuk mengapresiasi pameran ini. Pameran ini juga bisa menjadi sumber belajar tidak hanya sejarah, tetapi juga geologi, seni media, biologi, kimia, dan lain sebagainya. Hal ini sebagai upaya memperkuat program Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya. Untuk itu kami mengajak masyarakat untuk mengunjungi pameran Kampung Purba yang pertama kalinya diadakan di museum ini,” tutur Restu saat pembukaan pameran di Gedung De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, pada Sabtu (17-9-2022).
Staf Ahli Kemendikbudristek Bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat, Muhammad Adlin Sila, mengatakan pameran ini merupakan salah satu upaya untuk menarik generasi muda agar mempelajari tentang jejak peradaban manusia. Menurutnya, dengan mengajak para pelajar melihat pameran yang dikemas dengan konsep menarik ini, dapat menjadi salah satu bentuk manifestasi dari merdeka belajar bagi setiap anak, dalam hal ini belajar secara informal melalui pameran.
“Pameran ini merupakan salah satu metode dalam pembelajaran untuk generasi muda, jadi memang harus dibuat menarik. Jadi konsep Merdeka Melajar dari Mendikbudristek Nadiem Makariem, yakni bagaimana membuat peserta didik itu nyaman dalam belajar. Membuat nyaman itu salah satunya metodenya adalah dengan menghibur, dan pameran ini sudah memenuhi kriteria tersebut,” kata Adlin.