Aulanews.id – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan bahwa Jatim kembali menerima tambahan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sebanyak 1,2 juta vaksin. Ditargetkan, 85 persen dari 1,2 juta vaksin tersebut terinjeksi pada hewan ternak dalam waktu satu bulan.
“Dari pusat sudah turun 1,2 juta vaksin tambahan untuk PMK [untuk Jawa Timur]. Seminggu ini kita percepat. Yang biasanya 50-70 hewan per hari akan ditingkatkan. Jadi, sebulan yang akan datang target sudah 85 persen dosis yang disuntikkan,” kata Adhy saat menghadiri Bimtek Fasilitator Penanganan PMK di Hotel Grand Mercure Mirama Surabaya, Selasa kemarin.
Adhy optimis target tersebut dapat tercapai. Sebab, fasilitator penanganan PMK sudah didukung oleh 1.500 tambahan tenaga dari Babinkamtibmas dan Babinsa serta relawan dari berbagai lapisan masyarakat.
“Sebelumnya, 1 juta vaksin bisa kita distribusikan sampai 92 persen dalam waktu singkat. Ini pastinya berkat tim yang kuat dari Kodam V/Brawijaya dan Polda Jatim juga relawan. Karena kalau hanya mengandalkan dokter hewan saja tentu tidak bisa,” tuturnya.
Lebih jauh, Adhy menerangkan bahwa selain vaksin, Pemerintah Provinsi Jatim juga sudah melakukan beberapa langkah konkret. Antara lain menerapkan isolasi per kandang, menutup wilayah terjangkit, pembatasan lintasan hewan yang rawan, serta pembatasan pembukaan pasar hewan.
“Ini juga ditambah dengan disinfektan rutin. Selain itu, saya minta untuk petugas fasilitator bisa memberikan edukasi dan sosialisasi yang akurat yang bisa menjelaskan kepada pemilik hewan bahwa pencegahan PMK harus dilakukan bersama-sama,” jelasnya.
Hal tersebut, jelas Adhy, harus dipahami setiap orang karena pemerintah tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa sinergitas semua pihak. Untuk itu, masyarakat juga perlu berkontribusi dengan menerapkan protokol PMK.
“Dan para peternak juga jangan berfikir kalau ternaknya divaksin, takut terjadi apa-apa. Karena ini ada untuk membantu semua agar tidak terdampak wabah PMK ini,” imbuhnya. NF