Aulanews.id – Suhu panas melanda hampir seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur dalam beberapa hari terakhir. Hal itu terjadi karena adanya peristiwa alam yang disebut dengan equinox. Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memperkirakan, kondisi ini akan berlangsung hingga Oktober mendatang.
Menurut catatan BMKG Juanda, suhu di Jatim dalam beberapa terakhir tercatat 35-35 derajat celcius, terutama di Kota Surabaya dan sekitarnya. “Hal ini disebabkan oleh fenomena gerak semu Matahari yang pada tanggal 23 September 2022 lalu berada di garis Equator (Equinox),” kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto dalam keterangannya dikutip Rabu kemarin.
Saat ini, lanjut dia, Matahari sedang bergerak ke wilayah Selatan Equator. Fenomena ini peristiwa yang normal terjadi secara periodik dua kali dalam setahun dan tidak berkaitan dengan fenomena gelombang panas (heat wave).
Pada saat matahari bergerak menuju Selatan Equator, matahari akan mengalami titik kulminasi utama yang akan terjadi pada tanggal 11-14 Oktober 2022 di Jawa Timur. Kulminasi, papar Teguh, merupakan kondisi di mana Matahari tepat berada di atas lintang pengamat, sehingga menyebabkan bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpu dengan benda itu sendiri atau hari tanpa bayangan.
“Suhu udara diprakirakan masih cukup tinggi pada bulan Oktober mendatang, namun beberapa wilayah di Jawa Timur juga diprakirakan mengalami masa peralihan/pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan,” ujar Teguh.
Karena itu, masyarakat diimbau tetap mengantisipasi suhu udara panas dan perubahan cuaca yang signifikan dengan menjaga daya tahan tubuh dan mengurangi aktivitas siang hari di luar ruangan dalam jangka waktu yang lama. “Lengkapi diri dengan perlindungan dari sinar matahari serta perbanyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi dan heatstroke,” tandas Teguh.