Peserta dialog secara antusias menyampaikan ide dan pendapat mengenai bagaimana kedua negara belajar dalam perencanaan dan pengembangan kota. Kota-kota di Indonesia dapat mendapatkan manfaat dari keahlian Singapura dalam mengembangkan dan mengelola sistem transportasi umum yang efisien. Upaya kolaboratif dapat melibatkan pertukaran pengetahuan, bantuan teknis, dan kemungkinan kemitraan bersama dalam pengembangan infrastruktur. Jakarta dapat mencari panduan dari Singapura dalam perencanaan perkotaan yang berkelanjutan, termasuk pengelolaan banjir, pengembangan infrastruktur hijau, dan zonasi penggunaan lahan secara beragam. Kolaborasi antara dua negara untuk memanfaatkan keahliannya dalam membangun kota pintar. Hal ini bisa melibatkan berbagi praktik terbaik, transfer teknologi, dan proyek penelitian bersama untuk meningkatkan konektivitas perkotaan melalui sarana digital.
IGAK Satrya Wibawa, atase Pendidikan & Kebudayaan KBRI Singapura, menjelaskan melalui dialog ini dapat menjadi masukan dalam perencanaan cetak biru pembangunan kota bagi kedua pemerintah. ”masukan dan ide segar dari kalangan muda yang hadir dalam acara ini akan kita sertakan sebagai bahan rekomendasi bagi kedua negara,” jelasnya. Secara kongkrit, Singapura dan Indonesia saat ini sedang dalam kerjasama intensif untuk penelitian mengenai energi terbarukan serta pengembangan smart-city yang dilaksanakan oleh Nanyang Technological University dengan ITB, ITS, UI dan UGM. Kick off riset ini dilaksanakan tahun 2024 dengan pendanaan bersama antara NTU dan LPDP.
Rizki Kusumastuti, sekretaris pertama fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Singapura menjelaskan dialog anak muda ASEAN ini selain sebagai implementasi keketuaan Indonesia dalam ASEAN yang akan berakhir Desember 2024, juga sebagai bentuk kongkrit kerjasama anak muda ASEAN. ”Mereka inilah yang nanti memimpin Indonesia dan Singapura pada tahun 2045. Sehingga kerjasama itu kita bangun sejak awal agar hubungan erat kedua negara tetap berlanjut,” ujar Rizki. Indonesia dan Singapura memliki tradisi leader’s retreat yang berupa pertemuan kedua kepala negara secara bergiliran setiap tahun membahas kerjasama bilateral kedua negara ecara intensif. Tradisi ini hanya dimiliki Singapura dan Indonesia di lingkup negara ASEAN. Hasil leader’s retreat tahun 2022 dan 2023 menghasilkan kesepakatan kerjasama riset, pertukaran mahasiswa dan magang mahasiswa. Saat ini ada sekitar lima ribu mahasiswa Indonesia di Singapura menempuh studi.