Fletcher baru-baru ini melakukan perjalanan ke Sudan yang dilanda perang dan ke negara tetangga Chad, di mana hampir setengah juta orang telah melarikan diri untuk menghindari pertempuran.
“Saya bertemu orang-orang yang hidupnya terkoyak oleh konflik. Saya menyaksikan kemurahan hati yang luar biasa dari komunitas tuan rumah. Saya melihat para aktivis kemanusiaan bekerja dengan keberanian, kecerdikan, dan keahlian. Dan saya melihat di tengah-tengah respons tersebut, bagaimana CERF memberikan dorongan penting terhadap respons kemanusiaan”katanya.
Sejak menjabat, beliau menyadari bahwa “CERF lebih dari sekedar pendanaan yang diberikan; ini juga tentang bagaimana tindakannya” dan menawarkan tiga alasan mengapa.
Cepat, fleksibel, inovatif Tuan Fletcher mengatakan CERF itu cepat. Misalnya saja, pendanaan dicairkan dalam beberapa jam setelah peluncuran permohonan kilat untuk Lebanon menyusul meningkatnya permusuhan pada bulan September.
CERF juga menyediakan bantuan bagi orang-orang yang berada dalam krisis yang terabaikan, dengan menyuntikkan dana sebesar $200 juta pada tahun ini ke dalam respons kemanusiaan yang kekurangan dana di 17 negara, lanjutnya. Sebagian besar dana digunakan untuk mendukung responden lokal dan memperkuat intervensi bagi masyarakat yang paling rentan.
“Di negara-negara seperti Kongo (Republik Demokratik Kongo), CERF memberikan dukungan penting kepada para penyintas kekerasan berbasis gender,” katanya. “Dan Alokasi CERF untuk keadaan darurat yang kekurangan dana membantu menyoroti krisis-krisis yang terabaikan dan memberikan informasi bagi pengambilan keputusan donor yang lebih luas.”
Terakhir, Fletcher mengatakan CERF mendorong inovasi, memaksimalkan dampak dari setiap dolar yang diberikan oleh para donor. Berkat dukungan mereka terhadap Climate Action Account yang baru, CERF mengalokasikan $10 juta di sembilan negara.
“Hal ini tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga membantu masyarakat membangun ketahanan terhadap guncangan iklim di masa depan, termasuk proyek untuk membangun kebun sayur tahan banjir dan memasang pompa air bertenaga surya,” tambahnya.
Lebih jauh lagi, CERF juga memperluas dukungan untuk tindakan antisipatif hingga lebih dari $100 juta. Hal ini berarti IMF dapat menyalurkan $3,4 juta ke Nepal dalam waktu enam menit setelah peringatan banjir dikeluarkan pada bulan September, sehingga memungkinkan masyarakat untuk bersiap dan dengan demikian menyelamatkan banyak nyawa.