Aulanews.id – Ahli Peneliti Amerika, Henrik De Fine Licht telah meneliti jamur yang sangat istimewa ini selama bertahun-tahun, jamur lalat—Entomophthora muscae—yang mengambil alih perilaku lalat sebelum membunuhnya.(04/09/2024)
Baru-baru ini, ia dan sekelompok rekan peneliti Amerika berhasil memetakan genom jamur, sebuah prestasi tersendiri karena genomnya yang besar kira-kira 25 kali lebih besar daripada sebagian besar jamur lainnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana jamur memanipulasi perilaku lalat.
Jamur lalat tumbuh secara eksklusif pada lalat. Satu subspesies jamur ini khusus hidup pada lalat rumah, sementara yang lain menggunakan lalat buah sebagai inangnya. Subspesies yang menginfeksi lalat buah adalah yang genomnya diurutkan oleh para peneliti dalam penelitian ini.
“Penelitian telah menunjukkan bahwa hingga 60–80% lalat yang terbang di sekitar ruangan atau kandang ternak dapat terinfeksi jamur ini. Lalat zombi biasanya ditemukan saat seseorang menemukan lalat mati yang bertengger di jendela yang dikelilingi oleh lingkaran spora berwarna putih,” kata De Fine Licht.
Setelah jamur menginfeksi lalat, jamur tersebut memakan lalat dari dalam selama seminggu atau lebih saat lalat tersebut masih hidup. Ketika hampir semua nutrisi lalat telah dikonsumsi, jamur tersebut mulai memanipulasi otak dan mulai mengambil alih perilaku lalat. Hal ini menyebabkan lalat menempel pada tanaman atau jendela, setinggi mungkin.
“Pada titik ini, hampir seluruh tubuh lalat terdiri dari massa jamur, dan akhirnya semua proses normal lalat berhenti. Selama beberapa jam, jamur mulai mengeluarkan spora jamur dari bagian belakang tubuh lalat. Dalam proses tersebut, jamur juga mengeluarkan wewangian kimia yang menarik lalat sehat. Begitu dekat, mereka mencoba kawin dengan lalat yang mati, yang memungkinkan spora tumbuh menjadi lalat sehat dan mengulangi proses tersebut,” jelas peneliti.
Sumber: Phys