Untuk kasus heatstroke yang membutuhkan perawatan yang lebih lanjut, akan dirujuk ke rumah sakit Mina Al-Wadi.
Hal senada disampaikan oleh Kasie Kesehatan Daerah Kerja Bandara Imron Cahyono, ST, M.Kes yang juga pelaksana Poskes Arafah. Ia menyampaikan bahwa penanganan heatstroke di Poskes Arafah menggunakan metode yang sama. Penaganan kasus heatstroke tidak hanya dilakukan di Poskes utama Arafah namun juga dilakukan penanganan sementara di pos satelit oleh Emergency Mediacal Team (EMT). Ambulans juga disiagakan untuk mengevakuasi jamaah haji sakit dari Poskes satelit ke Poskes utama untuk perawatan lebih lanjut.
“Penanganan cepat kasus heatstroke di Arafah dilakukan oleh tim medis kami yang bertugas di pos satelit Arafah dan bisa juga dievakuasi menggunakan ambulans untuk diberikan penanganan lebih lanjut di pos kesehatan utama di Arafah,” kata Imron.
Imron menjelaskan, di Poskes utama Arafah disediakan zona khusus untuk penanganan heatstroke dengan kapasitas sekitar 5 bed. Penanganan heatstroke di Poskes Arafah juga menggunakan metode kompres es dan handuk dingin untuk membantu percepatan penurunan suhu selama proses rehidrasi. Untuk kasus heatstroke yang membutuhkan perawatan yang lebih lanjut, akan dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi Arafah.
“Di Pos Kesehatan Arafah selain zona triase yang meliputi zona emergency, zona observasi, dan zona pemulihan, disediakan juga zona khusus untuk penanganan heatstroke. Heatstroke kami buatkan zona tersendiri dengan kapasitas 3 hingga 5 bed,” tutur Imron.
Imron menegaskan selain mengenali gejala heatstroke, jamaah haji yang akan melakukan prosesi Armuzna diimbau agar memperhatikan anjuran dari penyelenggara ibadah haji terutama bagi jamaah haji risiko tinggi untuk melaksanakan ibadah disesuaikan kondisi tubuh atau kesehatannya. Jamaah haji juga diimbau untuk menghindari paparan panas yang ekstrim.
“Jamaah haji Risti, diharapkan dapat memperhatikan anjuran penyelenggara ibadah haji terutama bagi jamaah haji risiko tinggi untuk melaksanakan ibadah disesuaikan kondisi tubuh atau kesehatannya. Sedapat mungkin jamaah haji bisa menghindari paparan langsung terik matahari,” ujar Imron.
Selanjutnya dr. Atma juga mengimbau jamaah haji untuk menghindari terjadinya dehidrasi saat prosesi Armuzna. Jamaah haji diimbau untuk minum air 200 ml tiap jam dengan perlahan dan jangan tunggu haus. Jamaah haji juga disarankan untuk minum satu saset oralit yang dilarutkan dengan air 200 ml per hari.