Aulanews.id – Erupsi Gunung Semeru tidak hanya menjadi sorotan bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga media internasional. Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu, 4 Desember 2021 sore WIB.
Meletusnya Gunung Semeru membuat warga panik dan berhamburan untuk menyelamatkan diri untuk menghindari bahaya dari guguran awan panas dan banjir lahar dingin.
Banjir lahar dan guguran awan panas dari erupsi Gunung Semeru menimbun rumah warga yang terletak di lereng pegunungan.
Laporan sementara, erupsi Gunung Semeru tersebut memakan 15 korban jiwa dan 27 lainnya dinyatakan hilang.
Hingga saat ini, tim SAR dan relawan masih melakukan pencarian orang hilang dan mengevakuasi korban jiwa.
Namun, pada Senin, 6 Desember 2021, pencarian tersebut terhalang karena Gunung Semeru mengalami erupsi kembali.
Bencana alam yang terjadi di Indonesia kemudian menjadi sorotan dan kesedihan bagi masyarakat di dalam negeri.
Bencana letusan Gunung Semeru tersebut juga menjadi sorotan oleh media internasional, diantaranya Venezuela News dan Washington Post.
Media Venezuela menyoroti dampak yang disebabkan letusan Gunung Semeru seperti pasokan listrik, kapasitas rumah sakit dalam menampung pasien luka bakar, dan bantuan untuk para korban dari guguran awan panas.
Akibat erupsi tersebut, ada 112 gardu listrik yang terdampak dan membuat 22.826 pelanggan mengalami pemadaman listrik di Desa Pronojiwo, Desa Supit Urang, Desa Taman Ayu, Desa Tempursari, dan Desa Curah Kobokan.
Pihak PLN kemudian menyiapkan sembilan genset portabel untuk menambah pasokan listrik, peralatan berkapasitas 2,2 hingga 4 kW hingga delapan unit, dan unit dengan kapasitas 23 kW.
