“Hal ini sudah menjadi komitmen ITB untuk memberikan kesempatan bagi seluruh kalangan dalam mengakses pendidikan,” ungkap Arief.
Jaka dalam sambutannya mengatakan, ITB akan mengupayakan untuk tetap memberikan kualitas dan akses pendidikan yang terbaik untuk seluruh talenta Indonesia.
Selain itu, ITB juga berkomitmen bagi mahasiswa S1, yaitu zero dropout karena masalah ekonomi dan akan membantu mahasiswa yang terkendala secara finansial.
Terkait kebijakan Bidikmisi dan KIP-Kuliah, ia menyatakan bahwa tidak ada perubahan kebijakan untuk angkatan 2018, 2019, 2020, dan 2021.
Jaka melanjutkan, dalam 2 hingga 6 tahun terakhir, ITB berhasil meraih nilai tinggi dalam akuntabilitasnya, yang telah diperiksa oleh berbagai pihak, seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ataupun akuntan publik independen.
Pemeriksaan ini tidak lepas dari pengelolaan KIP-Kuliah. Oleh karena itu, prestasi ini harus dipertahankan dengan mematuhi peraturan yang ada.
Demi mewujudkan manusia yang kompeten, inovatif, amanah, dan memiliki perilaku yang baik, ITB berupaya untuk meningkatkan tata kelola, menciptakan sistem multikampus yang semakin baik dan terintegrasi, dan memanfaatkan teknologi mutakhir.
ITB juga merancang pola pembinaan mahasiswa yang integratif dan inklusif untuk dapat menjamin mahasiswa yang unggul dan sukses di masa mendatang.
“Semua mahasiswa ITB diterima dengan cara yang sama, mendapat pendidikan dan pengajaran yang sama, sehingga perlu mendapat bimbingan yang sama,” ungkapnya.