Martin Griffiths, kepala kantor koordinasi kemanusiaan PBB, mengatakan pada X pada hari Minggu bahwa Unrwa adalah “jantung detak respons kemanusiaan di Gaza”.
Dia menambahkan: “Keputusan untuk memblokir konvoi makanannya ke utara hanya akan mendorong ribuan orang lebih dekat ke kelaparan. Ini harus dibatalkan.”
Tedros Adhanom Ghebreyesus, kepala Organisasi Kesehatan Dunia, mengatakan bahwa memblokir pengiriman bantuan Unrwa adalah “menghalangi orang-orang kelaparan untuk bertahan hidup”.
Sebelumnya pada hari Minggu, sekretaris jenderal PBB, António Guterres, mendesak untuk mengakhiri “mimpi buruk yang tak berhenti” yang dialami oleh 2,4 juta penduduk Gaza di wilayah tersebut dalam perang terburuk sepanjang sejarahnya.
Israel telah menuduh anggota staf Unrwa berpartisipasi dalam serangan 7 Oktober dan menyebut lembaga tersebut sebagai “kaki tangan Hamas”.
Touma mengatakan pihak berwenang Israel pada hari Minggu juga menolak permintaan PBB untuk mengirim tim ke rumah sakit Al-Shifa di utara Gaza, di mana pertempuran telah memanas selama hampir seminggu, “untuk mengevakuasi orang-orang yang terluka”.
Serangan 7 Oktober menyebabkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut perhitungan AFP berdasarkan data Israel.
Kampanye militer Israel untuk mengeliminasi Hamas telah membunuh setidaknya 32.226 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.