Aulanews.id – Israel kembali melancarkan serangan udara ke sebuah sekolah di Gaza tengah yang digunakan untuk melindungi warga Palestina yang mengungsi. Serangan ini terjadi hanya sehari setelah Israel memerintahkan evakuasi warga dari sekitar Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, satu-satunya fasilitas medis yang masih berfungsi di wilayah tersebut.
Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, menyerukan “de-eskalasi segera” setelah ketegangan meningkat antara Israel dan Hizbullah di perbatasan selatan Lebanon. Guterres menggarisbawahi perlunya penghentian serangan untuk mencegah krisis kemanusiaan yang lebih parah.
Sementara itu, Hamas menolak persyaratan baru yang diajukan Israel dalam perundingan gencatan senjata di Mesir, menuntut agar Israel mematuhi ketentuan yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dan Dewan Keamanan PBB. Hamas menganggap persyaratan tersebut tidak adil dan tidak mencerminkan kebutuhan mendesak rakyat Gaza.
Konflik ini telah menyebabkan lebih dari 40.000 orang tewas dan lebih dari 93.000 orang terluka di Gaza, sementara sekitar 1.139 orang tewas di Israel sejak serangan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu. Krisis ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan di Gaza, di tengah serangan yang terus-menerus dan tekanan internasional untuk menghentikan kekerasan.