Israel Mengepung Dua Rumah Sakit Lagi di Gaza dan Menuntut Evakuasi

“Saat ini, teroris Hamas dan Jihad Islam mengurung diri di dalam bangsal rumah sakit Shifa,” kata juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari.

Hagari mengatakan orang-orang bersenjata Hamas menembaki tentara dari dalam ruang gawat darurat dan bangsal bersalin di rumah sakit, dan juga menembakkan mortir ke arah tentara di rumah sakit, sehingga menyebabkan kerusakan.

Kantor media pemerintah yang dikelola Hamas mengatakan mereka “dengan tegas membantah hal ini.”

“Bagaimana mereka bisa mengklaim hal ini sementara tentara mereka berkeliaran dan bermain-main di dalam kompleks dengan mudah, melakukan interogasi terhadap pengungsi, pasien, dan yang terluka,” kata direktur kantor media Ismail Al-Thawabta.

SERANGAN UDARA MEMBUNUH TUJUH ORANG DI RAFAH

Reuters tidak dapat mengakses area rumah sakit yang disengketakan di Gaza dan memverifikasi laporan dari kedua belah pihak.

Penduduk Khan Younis mengatakan pasukan Israel juga telah maju dan membentuk barisan di sekitar Rumah Sakit Nasser di barat kota di bawah perlindungan tembakan udara dan darat yang hebat.

Di Rafah, kota paling selatan Gaza di perbatasan Mesir yang menjadi tempat perlindungan terakhir bagi separuh penduduk Gaza yang mengungsi, serangan udara Israel terhadap sebuah rumah menewaskan tujuh orang, kata para pejabat kesehatan.

Setidaknya 32.226 warga Palestina telah tewas, 84 di antaranya tewas dalam 24 jam terakhir, dan 74.518 orang terluka dalam serangan udara dan darat Israel ke wilayah pesisir yang padat penduduknya sejak 7 Oktober, kata kementerian kesehatan Palestina dalam laporan terbarunya pada Minggu.

Israel melancarkan serangan setelah militan Islam pimpinan Hamas menyerang bagian selatannya pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang saat kembali ke Gaza, menurut penghitungan Israel.

Mediasi yang didukung Amerika Serikat oleh Qatar dan Mesir sejauh ini gagal mencapai gencatan senjata Hamas-Israel, pembebasan tahanan dan bantuan tanpa batas kepada warga sipil Gaza yang menghadapi kelaparan, dan masing-masing pihak tetap berpegang pada tuntutan inti.

Hamas ingin setiap perjanjian gencatan senjata mencakup komitmen Israel untuk mengakhiri perang dan menarik pasukan dari Gaza. Israel telah mengesampingkan hal ini, dan mengatakan bahwa mereka akan terus berperang sampai Hamas dilenyapkan sebagai kekuatan politik dan militer.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggambarkan simpanan bantuan yang ditujukan ke Gaza sebagai sebuah kemarahan moral saat berkunjung ke perbatasan Rafah di sisi Mesir pada hari Sabtu.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist