Israel Lakukan Serangan Besar ke Lebanon, AS dan Inggris Serukan Penahanan Diri

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumpulkan lingkaran dekatnya para menteri untuk konsultasi, Channel 13 News Israel melaporkan.
Dua tentara Israel tewas dalam pertempuran pada hari Kamis di utara Israel, kata militer Israel.

Hizbullah menembakkan rudal ke Israel sehari setelah serangan lintas perbatasan pada 7 Oktober oleh kelompok militan Palestina Hamas yang memicu perang Gaza.
Sejak saat itu, baku tembak terus terjadi. Meskipun tidak ada pihak yang membiarkan hal ini meningkat menjadi perang skala penuh, hal ini telah menyebabkan evakuasi puluhan ribu orang dari daerah perbatasan di kedua belah pihak.

Nasrallah mengatakan Hizbullah berharap pasukan Israel akan memasuki Lebanon selatan karena hal itu akan menciptakan “kesempatan bersejarah” bagi kelompok yang didukung Iran tersebut.

Tidak ada eskalasi militer, pembunuhan, pembunuhan atau perang habis-habisan yang akan mengembalikan penduduk Israel ke daerah perbatasan, tambahnya.
Israel akan menghadapi “respons yang menghancurkan dari poros perlawanan”, Komandan Garda Revolusi Iran Hossein Salami mengatakan kepada Nasrallah pada hari Kamis, menurut media pemerintah, mengacu pada koalisi kelompok militan yang berpihak pada Iran termasuk Hizbullah, Houthi Yaman, Hamas dan kelompok bersenjata di Irak dan Suriah.

Berbicara di Paris, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak pengekangan diri, dan menambahkan bahwa dia tidak ingin melihat tindakan eskalasi oleh pihak mana pun yang membuat kesepakatan gencatan senjata Gaza semakin sulit.

Serangan terhadap peralatan komunikasi Hizbullah menimbulkan ketakutan di seluruh Lebanon, dengan banyak orang meninggalkan perangkat elektronik karena takut membawa bom di saku mereka .

“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih untuk TNI yang sudah memilih olahraga dalam rangka peringatan HUT ke-79 TNI Tahun 2024,” sambungnya. Menpora Dito juga sangat mendukung langkah TNI yang membuka...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist