Israel Lakukan Serangan Besar ke Lebanon, AS dan Inggris Serukan Penahanan Diri

Saat siaran Nasrallah mengudara, ledakan sonik yang memekakkan telinga dari pesawat tempur Israel mengguncang Beirut, suara yang sudah biasa dalam beberapa bulan terakhir tetapi menjadi lebih penting seiring meningkatnya ancaman perang habis-habisan.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan pada Kamis malam bahwa Israel akan terus melakukan tindakan militer terhadap Hizbullah.

“Dalam fase baru perang ini ada peluang yang signifikan tetapi juga risiko yang signifikan. Hizbullah merasa bahwa mereka sedang dianiaya dan serangkaian tindakan militer akan terus berlanjut,” kata Gallant dalam sebuah pernyataan.

“Tujuan kami adalah memastikan masyarakat Israel di utara kembali ke rumah mereka dengan selamat. Seiring berjalannya waktu, Hizbullah akan membayar harga yang semakin mahal,” kata Gallant.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumpulkan lingkaran dekatnya para menteri untuk konsultasi, Channel 13 News Israel melaporkan.
Dua tentara Israel tewas dalam pertempuran pada hari Kamis di utara Israel, kata militer Israel.

Hizbullah menembakkan rudal ke Israel sehari setelah serangan lintas perbatasan pada 7 Oktober oleh kelompok militan Palestina Hamas yang memicu perang Gaza.
Sejak saat itu, baku tembak terus terjadi. Meskipun tidak ada pihak yang membiarkan hal ini meningkat menjadi perang skala penuh, hal ini telah menyebabkan evakuasi puluhan ribu orang dari daerah perbatasan di kedua belah pihak.

Nasrallah mengatakan Hizbullah berharap pasukan Israel akan memasuki Lebanon selatan karena hal itu akan menciptakan “kesempatan bersejarah” bagi kelompok yang didukung Iran tersebut.

Tidak ada eskalasi militer, pembunuhan, pembunuhan atau perang habis-habisan yang akan mengembalikan penduduk Israel ke daerah perbatasan, tambahnya.
Israel akan menghadapi “respons yang menghancurkan dari poros perlawanan”, Komandan Garda Revolusi Iran Hossein Salami mengatakan kepada Nasrallah pada hari Kamis, menurut media pemerintah, mengacu pada koalisi kelompok militan yang berpihak pada Iran termasuk Hizbullah, Houthi Yaman, Hamas dan kelompok bersenjata di Irak dan Suriah.

Berbicara di Paris, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mendesak pengekangan diri, dan menambahkan bahwa dia tidak ingin melihat tindakan eskalasi oleh pihak mana pun yang membuat kesepakatan gencatan senjata Gaza semakin sulit.

Serangan terhadap peralatan komunikasi Hizbullah menimbulkan ketakutan di seluruh Lebanon, dengan banyak orang meninggalkan perangkat elektronik karena takut membawa bom di saku mereka .

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist