Iran mengumumkan bahwa Menteri Luar Negeri Amirabdollahian akan memulai tur regional, dimulai di Lebanon, menyusul pengumuman kesepakatan antara Israel dan Hamas.
“Kunjungan ini sejalan dengan upaya diplomatik Iran untuk menghentikan serangan rezim Zionis di Gaza, mencabut blokade dan mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat tertindas di Gaza,” kantor Nournews, yang berafiliasi dengan badan keamanan utama Iran, melaporkan.
Israel
pemerintah Israel
“Pemerintah Israel berkewajiban memulangkan semua sandera,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Pemerintah Israel, [tentara Israel] dan dinas keamanan akan melanjutkan perang untuk memulangkan semua sandera, menyelesaikan eliminasi Hamas dan memastikan bahwa tidak akan ada ancaman baru terhadap Negara Israel dari Gaza,”
Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir
Menteri Israel yang berhaluan sayap kanan, yang memberikan suara menentang perjanjian gencatan senjata, mengecam perjanjian tersebut, dengan mengatakan bahwa perjanjian tersebut memberikan “preseden berbahaya” dan “mengubah persamaan”.
Meskipun dia mengatakan ada “keuntungan” dalam kesepakatan pengembalian tawanan,
“kami tidak memiliki hak dan wewenang untuk menyetujui gagasan memisahkan mereka dan mengembalikan hanya sebagian,”
“Hamas menginginkan waktu istirahat ini lebih dari apa pun,” katanya di X.
“Keputusan ini akan menimbulkan kerugian besar bagi kita selama beberapa generasi,” katanya seperti dikutip oleh media Israel selama pertemuan pemerintah.
Yordania
Menteri Luar Negeri Ayman Safadi
Menteri Luar Negeri Yordania menyatakan kekecewaannya terhadap kesepakatan tersebut, dengan mengatakan bahwa “rencana yang lebih luas untuk Gaza” diperlukan dan memperingatkan terhadap risiko pembersihan etnis.
Meskipun terdapat kesepakatan gencatan senjata, masih ada kesenjangan besar dalam pengiriman bantuan kemanusiaan yang diperlukan, dan masa depan penduduk Gaza utara berada dalam bahaya, tambahnya. “Masyarakat harus diberdayakan untuk tetap tinggal di rumah mereka, bukan mengungsi,”
Lebih lanjut, Safadi mengatakan, situasi di Tepi Barat semakin memburuk dengan “potensi ledakan kekerasan semakin tinggi”.
Palestina
Sekretaris Komite Eksekutif PLO Hussein al-Sheikh
“Presiden Mahmoud Abbas dan para pemimpin menyambut baik perjanjian gencatan senjata kemanusiaan, menghargai upaya Mesir [dan] Qatar yang telah dilakukan,” ujarnya.
Pernyataan PLO menyerukan “penghentian komprehensif agresi Israel terhadap rakyat Palestina” dan menegaskan kembali perlunya “bantuan kemanusiaan, dan penerapan solusi politik berdasarkan legitimasi internasional yang mengarah pada berakhirnya pendudukan dan tercapainya perdamaian. kebebasan, kemerdekaan dan kedaulatan rakyat Palestina”.