Raja Yordania Abdullah mengecam apa yang disebutnya keheningan global mengenai serangan Israel, yang telah menewaskan ribuan orang di Gaza yang dikuasai Hamas dan menyebabkan lebih dari 1 juta orang kehilangan tempat tinggal, dan mendesak pendekatan yang adil terhadap konflik Israel-Palestina.
“Pesan yang didengar dunia Arab adalah bahwa nyawa orang Palestina tidak begitu berarti dibandingkan nyawa orang Israel,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia marah dan berduka atas tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap warga sipil tak berdosa di Gaza.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan warga Palestina tidak akan terusir atau diusir dari tanah mereka.
“Kami tidak akan pergi, kami tidak akan pergi,” katanya pada pertemuan puncak itu.
Prancis menyerukan humanitarian corridors untuk Gaza karena menurut mereka hal ini dapat mengarah pada gencatan senjata. Inggris dan Jerman mendesak militer Israel untuk menahan diri dan Italia mengatakan penting untuk menghindari eskalasi.
Amerika Serikat yang merupakan sekutu terdekat Israel dan pemain penting dalam semua upaya perdamaian di wilayah tersebut, hanya mengirimkan kuasa usahanya dan tidak berpidato di depan umum dalam pertemuan tersebut.
Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan, tujuan utama KTT ini adalah “untuk mendengarkan satu sama lain”.
Namun, “kami memahami bahwa kami perlu bekerja lebih banyak bersama-sama” dalam berbagai isu termasuk situasi kemanusiaan, menghindari eskalasi regional dan proses perdamaian Palestina-Israel, tambahnya.
Israel telah berjanji untuk memusnahkan kelompok militan Hamas yang didukung Iran “dari muka bumi” atas serangan mengejutkan pada Sabtu (7/10/2023) lalu. Hal itu merupakan serangan militan Palestina paling mematikan dalam 75 tahun sejarah Israel.