Insiden Pesawat Latih Jatuh, Dua Prajurit TNI AL Gugur

Aulanews.id – Tentara Nasional Indonesia (TNI), khususnya Angkatan Laut, berduka. Dua perwira yang mengawaki pesawat latih G-36 Bonanza T-2503 yang jatuh di Selat Madura ditemukan gugur. Mereka diketahui meninggal dunia setelah badan pesawat nahas itu ditemukan di kedalaman 15 meter dari permukaan air.

Dua perwira TNI AL yang gugur itu ialah Letnan Satu Laut (P) Judistira Eka Permady sebagai pilot dan Latnan Dua Laut (P) Dendy Kresna Bhakti sebagai kopilot. Mereka ditemukan dalam kondisi masih duduk di kursi terikat sabuk pengaman.

“Komandan Puspenerbal beserta prajurit dan PNS Puspenerbal mengucapkan turut berduka cita meninggalnya dua patriot sejati awak G-36 Bonanza T-2503” dikutip dari VIVA Militer, Kamis (8/9/2022).

Soal itu juga disampaikan dalam konferensi pers yang ditayangkan secara langsung di akun YouTube resmi TNI AL. Tim masih melakukan investigasi untuk mengetahui secara pasti apa penyebab pesawat tersebut mengalami kendala dan kemudian jatuh.

Pesawat buatan Amerika Serikat itu mengalami kecelakaan saat melaksanakan tugas latihan ADEX SIAGA ARMADA II dengan unsur kapal-kapal perang TNI Angkatan Laut yang ada di jajaran Komando Armada II.

Pesawat mengalami kecelakaan pada Rabu (7/82022), sekitar pukul 09.30 WIB di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS), yaitu di Perairan Laut Selat Madura atau antara Kabupaten Bangkalan Madura dan Gresik.

Sejak TNI AL menyatakan pilot pesawat G-36 Bonanza ditemukan meninggal, karangan bunga ucapan duka pun mengalir di rumah duka Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady. Karangan bunga ucapan belasungkawa itu berjajar di kediaman Judistira di Jalan Patria Permai V, Bambe, Driyorejo, Gresik. Tenda dan kursi sudah ditata di halaman rumah 2 lantai tersebut.

Dilaporkan Detik Jatim pada Kamis sore kemarin, sudah ada tiga karangan bunga yang terpasang. Beberapa kursi tertata di bawah tenda yang menutupi ruas jalanan di depan rumah dua lantai itu.

Selain karangan bunga dari Kepala Dinas Material Angkatan Laut (Kadismatal) Laksma TNI Widiyantoro, karangan bunga juga di kirim dari Kaskoopsud Marsma TNI M. Untung Suropati. Selain itu ada juga karangan bunga dari Moro Cadas Alumni AKABRI Laut 1994 dan Moro Senada Perkasa AAL 62, mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya sang pilot.

Sejumlah anggota TNI AL tampak berjaga di rumah paling ujung itu. Saat mendatangi rumah itu, detikJatim ditemui Kakak dari mertua sang pilot bernama Marno. Ia mengatakan bahwa keluarga hingga saat ini masih menunggu jenazah Judistira di RSAL.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist