Aulanews.id – Jamur biasa dikonsumsi sebagai makanan oleh masyarakat Indonesia. Salah satunya yakni jamur kuping (Auricularia polytricha).
Tetapi, budidaya jamur kuping kerap diserang cuaca buruk dan penyakit tanaman dan serangan hama. Seperti penyakit jamur kuping yaitu krepes yang disebabkan tungau.
Pembasmian tungau yang telah dilakukan dengan pestisida sintetik namun dapat mengancam keseimbangan ekosistem. Selain itu pestisida dapat diserap jamur sehingga dapat menurunkan kualitas jamur kuping ini.
Oleh karena itu, diperlukan pembasmian dengan cara yang ramah lingkungan seperti pestisida alami dengan bioakarisida.
Mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggagas cara mengusir hama tungau pada jamur kuping dengan memanfaatkan ekstrak biji sirsak. Tim yang menggagas penelitian ini yaitu Fatimah Nur Qomariah, Lutfiah Nur Hidayah, Driliani Kharismaningtias, Nur Wakhidah serta Lilis Risma Putri.
Mereka meneliti biji sirsak untuk mengetahui potensinya dalam mengatasi tungau penyebab penyakit krepes pada jamur kuping.
Inovasi mereka ini berhasil meraih dana Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta tahun 2021 dan meraih medali perunggu dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas).
Fatimah Nur Qomariah menjelaskan, konsumsi buah sirsak umumnya hanya diambil bagian daging buahnya, sedangkan biji sirsak dibuang. Padahal, di dalam biji sirsak terkandung berbagai macam senyawa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
“Biji sirsak sebagai bioakarisida digunakan sebagai insektisida alami karena mengandung anomuricin, annonacin, anomurine, atherospermine, caclourine, cohibin, panatellin, xylomaticon, reticuline, sabadelin, dan solamin,” ungkap Fatimah yang dikutip dari laman UNY, Jumat (19/11/2021).
Biji sirsak juga dapat menjadi insektisida dan larvasida yang berfungsi sebagai penolak serangga dan sebagai racun kontak dan perut serangga.
Biji sirsak bisa mengatasi tungau di jamur kuping
Lutfiah Nur Hidayah menambahkan, biji sirsak terbukti dapat mengurangi jumlah caplak pada sapi. Hal ini menunjukkan bahwa biji sirsak dapat dimanfaatkan sebagai akarisida.
“Zat alkaloid yang terkandung dalam biji sirsak seperti annonain, mauricine, dan mauricinine yang berfungsi sebagai antifeedant dan insektisida juga bersifat sama terhadap caplak dan tungau,” kata Lutfiah.