“Semula saya terkaget-kaget, kok bisa Kiai Azizi dalam merumuskan jawaban persoalan dengan memasukkan pada bab kitab fikih, yang sepertinya kurang nyambung tapi memang itu jawabannya,” ucap dia.
Setelah kelas tiga tsanawiyah dan lumayan banyak membaca kitab-kitab kuning, ia baru memahami jika ada banyak persoalan yang dibahas di bab kitab fikih yang terlihat tidak nyambung tetapi sebetulnya terkait.
Di sisi lain, ia menyebut Kiai Azizi juga sering memberi rumusan dengan teori ilhaq. Ia menganalogikan persoalan kontemporer kepada persoalan yang ada dalam narasi kitab kuning yang berbeda, tapi mengandung titik persamaan yang dapat menyatukan dan mengerucut pada hukum yang sama.
Kiai Azizi lantas disebut sebagai salah satu tokoh sentral Ma’had Aly di Lirboyo yang spesialisasinya adalah Fikih Kebangsaan. Ia memiliki autentikasi dan keunikan tersendiri dalam pemikirannya.
MG4